Fanfic The Uchisen Team Chap.5

Chapter 5 : Meet a man with the parachute pants and a feminish boy?
Naruto by Masashi Kishimoto©
The Uchisen Team by Shiroi Kitsune-chan
Genre : Adventure, Friendship & Humour
Rate : T
Main Chara : Naruto & Sasuke , Hashirama & Madara , Tobirama & Izuna
Summary :
Bagaimana jadinya jika setelah setahun Konoha terbentuk, Madara, Hashirama, Izuna dan Tobirama tiba-tiba saja terhisap kedalam sebuah lubang hitam dan malah berakhir di Konoha masa depan? Dan yang lebih parah.. ukuran tubuh mereka kembali ke wujud anak umur 13 tahun! Apa yang sebenarnya terjadi?.

Preview Chapter…
Madara pun mendatanginya dan kembali menepuk-nepuk pundak Hashirama. "Tenanglah, aku tahu rasanya bagaimana jika salah satu aib memalukanmu diceritakan" Ucap Madara. Hashirama kemudian mengangkat kepalanya dan menatap Madara dengan senyuman lebar. Ternyata ia salah sangka. Madara tetaplah satu-satunya orang yang mengerti dirinya.
"Namun, tetap saja menjadi tukang kayu itu merepotkan. Hm, sekarang aku akan memanggilmu tukang kayu saja jika kau tidak keberatan..hehe" Dan Hashirama kembali pundung mendengarnya.
'Ternyata, Madara sama saja! 'Argh! Akan kutarik kembali pemikiranku tadi!' Batin Hashirama frustasi.
Chapter 5 : Meet a man with the parachute pants and a feminish boy?
.
.
Setelah perdebatan antara Madara, Hashirama dan juga sedikit flashback dari Tobirama, akhirnya Team 7 dan Team Uchisen pun melanjutkan perjalanannya kembali menuju kediaman Tazuna yang seharusnya tinggal setengah jam lagi jika berjalan kaki.
Namun, baru 10 menit mereka berjalan dalam ketenangan, tiba-tiba saja ada sesuatu yang bergerak-gerak dari balik semak-semak. Karena penasaran, Izuna melempar sebuah shuriken dan membuat seekor kelinci dengan warna bulu seputih salju keluar dari sana. Izuna yang melihatnya pun menatap kelinci itu dengan pandangan curiga.
Kemudian, ia pun mengambil kelinci itu dan memeriksanya dan saat ia melihat bagian bawah kelinci tersebut, ia melihat sebuah kertas peledak yang siap meledak dalam hitungan detik.
Dengan sigap Izuna pun melempar kelinci itu entah kemana yang penting mereka semua aman dan Izuna masa bodo dengan nasib kelinci malang tersebut. Mungkin saja kelinci itu juga cuma henge?.
"Minna! Merunduk!" Teriak Kakashi saat tanpa sengaja ia melihat kearah kiri dan disaat itu pula, ia melihat sebuah pedang besar yang mengarah kearah mereka semua.
Semua orang pun merunduk, termasuk Team Uchisen dan membuat pedang itu menancap disana dan anehnya lagi, ada sebuah benang yang melilit pedang itu sehingga pedang itu kembali lagi kepada pemilik aslinya.
"Wah..wah..wah..tak kusangka aku akan bertemu denganmu disini..Hatake Kakashi, atau biasa di panggil dengan Sharingan no Kakashi atau Copy ninja Kakashi..hem..namamu terlalu banyak, jadi aku harus memanggilmu dengan apa ya?" Dari dalam kabut, terdengar sebuah suara yang terdengar nge-bass dan membuat mereka semua bertanya-tanya tentang siapa orang itu.
'Terserahlah dia mau panggil apa, yang penting panggilanku masih keren' batin Kakashi nista.
Sementara itu, Madara dan Tobirama tiba-tiba saja menyeringai lebar seperti seseorang yang baru saja memenangkan jackpot dan membuat Hashirama heran.
"Hm..kulihat kalian berdua itu akrab sekali sekarang. Memangnya, ada apa sehingga kalian bisa terlihat menyeringai seperti itu disaat yang bersamaan huh?" Tanya Hashirama dengan nada judes. Wah..sepertinya mantan Hokage pertama itu masih sebal dengan peristiwa sebelumnya.
Sementara Madara hanya melirik kearah Hashirama, namun masih dengan wajah yang ceria.
"Akrab bagaimana? Aku dan Tobirama mungkin hanya kebetulan menyeringai saja karena aku merasakan chakra yang cukup kuat dari orang yang akan berdansa bersama kita dan mungkin saja Tobirama juga ikut mengecek orang itu dengan tipe sensornya dan..bisakah kau berhenti bersikap seperti itu? Kau terlihat seperti anak-anak saja" Jelas Madara panjang lebar. Hashirama yang mendengarnya pun memunculkan perempatan di kepalanya.
"SEKARANG INI TUBUHKU MEMANG MASIH ANAK-ANAK, MADDIEE!"Teriak Hashirama yang membuat semua orang disana menutup telinganya. Teriakan Hashirama saat ini bagaikan seorang penyanyi yang akan menyanyi rock n roll saja.
"Hn" Madara pun menyelesaikan masalah dengan satu kata dan membuat Hashirama tidak bisa berkata apa-apa lagi.
"K-kau!" Hashirama pun pada akhirnya menyerah saja karena menghadapi Madara itu merepotkan.
Sementara saat ini, musuh yang diketahui bernama Momochi Zabuza dan Kushimaru Kuriarare itu hanya bisa terdiam sembari melihat percakapan tidak jelas didepan matanya itu dengan tampang sweadtdropped.
Kemudian Zabuza pun mengangkat suara setelah ia merasa tidak akan ada orang lain lagi yang berteriak.
"Ano..kapan kita akan memulai pertarungan kita?" Tanya Zabuza dengan nada 'manis' dan akhirnya semua orang pun memberikan perhatian mereka kearah pria dengan model celana yang..uhmm..
"Heh?" Tobirama pun tiba-tiba saja bergumam sendiri dengan wajah yang terlihat seperti menahan tawa dan membuat Madara bingung.
"Oi albino..ada apa huh?" Madara bertanya kepada Tobirama. Tobirama yang dipanggil seperti itu seketika menatap Madara dengan tatapan membunuh.
"Coba katakan sekali lagi tentang panggilanmu itu, Uchiha tua bangka!" Tantang Tobirama sembari menyipitkan kedua matanya, mencoba mengajak Uchiha didepannya mengulang perkataanya lagi. Dan saat Madara mendengar kalau dirinya dipanggil tua bangka, muncullah perempatan diatas kepalanya.
"Kubilang kau itu albino. Memangnya ada masalah apa huh? Rata-rata pria dari klan Senju yang dulu kulihat itu , mereka memiliki warna kulit coklat seperti Hashirama, kalaupun putih, tidak seputih dirimu..dan apa-apaan kau memanggilku tua bangka hah!?" Jelas Madara dan juga sedikit protes dengan panggilannya itu.
"Ah sudahlah..sekarang, coba kau lihat orang yang disana..yang berambut pendek, bukan yang panjang." Tunjuk Tobirama kearah Zabuza. Zabuza yang ditunjuk pun menjadi bingung sekarang. Memangnya ada apa? Apakah mereka berniat untuk menyerangnya duluan? Setidaknya itulah isi pikirannya, namun ia pun kembali mendengar suara tawa dari anak berambut hitam spike yang sepertinya tadi di panggil 'Maddie' oleh si rambut mangkok.
"Di-dia.." Madara bergumam tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Tobirama pun menganggukan kepalanya karena ia pikir Madara si Uchiha tua bangka itu mengerti maksudnya, namun..
"Celana parasut?" Saat Tobirama mendengarnya, Tobirama menatap Madara dengan tatapan tak percaya dengan apa yang didengarnya.
"Bukan itu maksudku, tapi lihat pedangnya dan pedang milik si tiang listrik itu. Bukankah itu pedang yang pernah kita lihat gambarnya di buku?" Tobirama mencoba menjelaskan kepada Madara.
"D-dia..anak itu meremehkanku!" Zabuza berucap tak percaya dan kesal juga saat anak berambut hitam spike itu menghina gaya berpakaiannya, sementara Kushimaru hanya menghela nafas panjang.
"Sudah kubilang untuk meninggalkan pakaian bodoh itu Zabuza. Aku juga yakin suatu hari nanti pasti ada yang menertawakanmu" Ucap Kushimaru dengan nada datar. Zabuza yang mendengarnya pun rasanya ingin sekali meninju wajah dari pria tinggi, namun dengan badan yang mungkin saja tinggal tulang saja isinya karena orang itu terlihat kurus sekali. Iya..kurus sekali.
"Aku tahu.. tapi aku masih tidak menyangka jika pria berbadan kekar sepertinya itu memakai celana parasut seperti itu.. kau tahu? Dia dan pakaiannya sama sekali tidam ada cocok-cocoknya, persis seperti kalian para Senju yang suka sekali memakai pakaian yang berlapis-lapis dan juga merepotkan" jelas Madara panjang lebar dengan nada bosan.
"Err..guys..bisakah kalian berhenti membicarakan hal yang tidak penting sekarang? Lebih baik kita bertarung saja sekarang karena aku ingin cepat-cepat membaca-.." Ucapan Kakashi terhenti seketika melihat raut wajah seram dari Tobirama dan Izuna yang menatapnya dengan deathglare yang rasanya paling mematikan.
"Berani kau lanjutkan lanjutan kalimatmu itu, akan kubakar buku yang sekarang kau bawa dan ketika kita pulang ke Konoha, akan kusuruh Madara untuk membakar rumahmu itu" Ancam Tobirama dengan nada serius plus sharingan aktif di kedua mata Izuna.
Naruto, Sasuke, Sakura dan Hashirama saat ini hanya duduk dibawah pohon sembari makan ramen yang entah kapan dibuat dan menonton pertunjukan gratis dihadapannya itu dan berpikir.
'Kapan ini akan selesai?'
"Aku bukanlah pembantumu, Senju!" Ucap Madara sembari menatap Tobirama dengan deathglarenya.
"Ah ,sudahlah..Sekarang kita kedatangan dua orang aneh yang mencegat kita ditengah-tengah jalan kehidupan-.. upss.. maksudku jalan ke rumahTazuna. Jadi, kita harus membereskan mereka berdua secepatnya" Ucap Madara lagi dan ia pun mendapatkan tatapan penuh kebanggan dari Kakashi.
"Kau memang hebat!" Teriak Kakashi OOC karena Madara mengutip salah satu kata favoritnya dan hal itu membuat Madara tersenyum nista.
"Oke..kami akan melawan si celana parasut dan kalian melawan di tiang listrik itu" Ucap Hashirama seenaknya dengan memberikan nama panggilan kedua musuhnya.
Akhirnya Madara pun melesat duluan dengan Katana milinya kearah Zabuza bersama dengan Hashirama, sementara Tobirama dan Izuna membantu Kakashi sembari melindungi anggota team 7, namun Naruto dan Sasuke bersikeras untuk ikut bertarung, jadi Tobirama biarkan saja mereka berdua karena mereka harus memperlihatkan kemampuan mereka selama berlatih dengan kedua kakaknya bukan?.
Zabuza vs Hashirama and Madara.
"Katon : Ryuen Hoka no jutsu!" Madara menyemburkan kelima kepala naga berukuran sedang yang mengarah kearah Zabuza dengan cepat.
"Suiton : Suijinhekki!" Zabuza pun menahan serangan dari Madara dengan menggunakan dinding air sebagai pelindungnya.
"Mokuton : Sashiki no jutsu!" Hashirama pun menyerang Zabuza dengan tombak-tombak dari kayu yang berusaha menusuk tubuh Zabuza, dan Zabuza pun kembali membuat handseal dengan cepat.
"Suiton : Suiryuudan no jutsu!" Zabuza pun mengeluarkan seekor naga air yang tiba-tiba saja keluar dari sungai dimana tempat ia berpijak. Naga air itu pun menangkis semua tombak-tombak kayu Hashirama.
'Siapa mereka berdua ini? Kupikir tadi mereka hanyalah anak-anak didikan Hatake yang bisanya hanya bermulut besar..tetapi..aku meragukannya da n..kenapa anak itu bisa memiliki elemen kayu? Siapa dia?' Batin Zabuza. Karena rasa penasaran tingkat tinggi, Zabuza pun bertanya pada mereka.
"Hei..siapa nama kalian berdua? Aku hanya tahu marga kalian kalau kalian berasal dari klan Senju dan Uchiha." Tanya Zabuza. Hashirama dan Madara hanya bisa terdiam. Mana mungkin memberitahukan nama asli mereka kepada musuh. Mau cari mati? Walaupun mereka berdua kuat, namun masih banyak jutsu-jutsu tingkat atas yang belum terkuasai lagi sepenuhnya karena efek dari tubuh kecil mereka.
Dan, sebuah ide cemerlang tumbuh di kepala Hashirama.
"Jadi..kau benar-benar ingin tahu nama kami ya? Perkenalkan..namaku adalah Senju.." Madara hanya menatap horor saat ia pikir Hashirama akan memberitahukan nama aslinya. Oh ayolah..jangan sampai Hashirama bertindak seperti yang ia pikirkan atau ia akan membunuhnya kali ini.
"Namaku adalah Senju..Butsuma..ya..Senju Butsuma dan temanku ini bernama Uchiha Tajima." Ucap Hashirama. Sementara dengan Madara?.
Ya..Madara baru saja seperti orang yang baru saja terkena serangan jantung karena merada deg-degan saat Hashirama akan menjawab pertanyaan si musuh bercelana parasut dihadapannya itu dan juga..kenapa harus nama ayah mereka berdua!?.
'Tapi, setidaknya ini menolong kita berdua karena akan gawat jika keempat negara besar lainnya mengetahui identitas kami saat ini. Khususnya si bocah Oonoki sialan itu. Kudengar dia masih menjabat sebagai Tsuchikage saat ini' Batin Madara sembari membayangkan jika dirinya yang masih didalam tubuh kecil ini dikejar-kejar oleh shinobi di negara Iwa.
"Tapi.. kudengar klan Uchiha sudah dibantai dan hanya menyisakan dua anggota Uchiha, jadi bagaimana bisa ada seorang Uchiha lagi disini..?" Tanya Zabuza namun ia tidak mendapatkan jawaban, tetapi sebuah serangan dari Madara yang melesat kearahnya dengan katananya.
With Team 7 and TobiIzu.
Kushimaru menyeringai senang karena saat ini ia berhasil melilit Kakashi dan mengikatnya di pohon.
Sret! Jrash!
Dan dengan satu tarikan, tubuh Kakashi pun berubah menjadi cipratan darah. Sakura yang sedari tadi hanya diam berdiri dan melindungi Tazuna hanya bisa bergetar karena takut saat melihat Senseinya terbunuh dengan begitu mudahnya.
Naruto dan Sasuke menatap tubuh Kakashi dengan pandangan kaget, namun seketika, mereka merasakan sebuah tangan yang memegang pundak mereka.
"Senseimu tidak mati dengan begitu mudahnya. Aku sudah mendengar reputasi senseimu itu dari Hiruzen. Jadi.. kalian tidak perlu takut dan sekarang fokuskan pikiran kalian untuk menyerang musuh." Nasihat Tobirama dengan nada datarnya, sementara Izuna juga melakukan hal yang sama pada Sakura untuk menenangkan gadis malang itu.
Kushimaru yang mendengar perbincangan satu arah itu pun tersenyum tipis dari balik topengnya.
"Menarik.. kalian berdua tidak terlihat takut sama sekali saat berhadapan denganku.. katakan..siapa namamu bocah, dan juga kau yang berwajah feminim" perintah Kushimaru dengan nada angkuh.
Tobirama menjadi bingung. Oh.. tidak mungkin memberitahukan namanya pada musuh yang bahkan baru pertama kali kau temui. Itu tindakan bodoh menurut Tobirama.
"Namaku Senju Kawarama dan dia temanku. Namanya Uchiha Itama.." jelas Tobirama yang tiba-tiba saja teringat nama dari kedua adik keaayangannya itu.
Izuna yang mendengarnya pun mendekati Tobirama sembari berbisik.
"Kenapa harus memakai nama adikmu sendiri huh? Bahkan kau menamaiku dengan memakai nama adikmu" bisik Izuna.
"Karena aku tidak tahu siapa nama adik-adikmu itu. Yang kutahu hanyalah kau dan Madara" balas Tobirama kembali sembari berbisik juga.
"Senju dan Uchiha? Bukankah kedua klan itu sudah hampir punah?" Gumam Kushimaru. Namun ia kesampingkan hal itu dan saat ia tadi berada dalam lamunannya, Izuna tiba-tiba saja muncul dihadapannya dan bergumam dengan sharingan aktif dikedua matanya.
"Genjutsu : Sharingan!" Gumam Izuna dan setelahnya Kushimaru pun terjatuh ke tanah. Sepertinya, mereka tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga.
"Kenapa memakai genjutsu?" Tanya Tobirama.
"Biasa lah..mengorek info.." sahut Izuna sembari memegang pucuk kepala Kushimaru dan ternyata ia mencoba mencari informasi. Memang inilah salah satu kebiasaan Izuna jika ia sedang malas berkelahi. Tobirama yang melihatnya pun hanya mengangguk.
Yah.. pertarungan pun berakhir dengan cukup singkat.
With Madara and Hashirama...
"Ugh" Zabuza terlihat terluka berat saat sebelumnya ia menerima serangan jutsu air milik Hashirama atau Butsuma yang menjadi nama samarannya saat ini.
Namun, beberapa saat kemudian, tiga buah senbon menancap di leher Zabuza dan terlihat seorang hunter nin yang saat itu juga langsung membopong tubuh lemas Zabuza dan tak lama, bunshin dari hunter nin itu juga membopong tubuh Kushimaru yang sempat Izuna pakai untuk menyerap informasi dan untungnya sekarang Izuna sudah tahu garis besarnya.
"Terima kasih sudah mengurus kedua orang ini. Mereka adalah buronan kami selama ini.." ucap sang hunter nin tersebut.
Madara dan Hashirama atau bisa kita panggil Tajima dan Butsuma itu saat ini hanya bisa menatap sang hunter nin dalam diam karena mereka merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh hunter nin itu.
"Hn" Entah kenapa Madara menyahuti ucapan terima kasih dari hunter nin itu walaupun hanya dengan gumaman.
Hashirama yag mendengarnya pun merasa sedikit terkejut. Yap.. sohibnya itu setahunya tidak pernah membalas perkataan orang asing seperti tadi.
"Tubuh kedua orang ini banyak sekali rahasia dari kemampuan berasal dari negara kami jadi aku akan langsunh pergi dan membakar tubuh dari kedua orang ini" dan setelah mengatakan itu, hunter nin itu pun pergi yang membopong tubuh Kushimaru.
Tak lama, team 7 juga TobiIzu pun sampai ditempat kedua kakaknya itu. Mereka semua terheran saat memandang Hashirama yang tengah menatap Madara dengan tatapan seperti seorang penyelidik.
"Aniki..ada apa?" Tanya Izuna kepada kakaknya itu. Madara pun tidak menyahuti panggilan adiknya itu seolah-olah pikirannya tenggelam.
"Er..ada apa dengan Madara sensei?" Tanya Sasuke dan Naruto berbarengan. Izuna maupun Tobirama hanya mengangkat bahunya, pertanda tidak tahu.
"Oh…jadi begitu ya.." Hashirama bergumam tiba-tiba dan membuat semua orang kebingungan disana.
"Ada apa Ani-chan?" Tanya Tobirama. Hashirama pun menatap Tobirama dengan pandangan serius.
"Mereka berdua tidak mati dan hunter nin itu palsu. Mungkin saja ia adalah kawan mereka." Ucap Hashirama dengan nada serius. Anggota team 7 dan Tazuna pun kaget mendengarnya. Jadi.. keduanya hanya mati suri?. Sementara Tobirama, Izuna dan Kakashi hanya terdiam saja raut wajah mereka bertiga, terlihat juga mereka sepertinya sudah menduga hal ini akan terjadi.
"Lalu…Tajima!" Hashirama pun menepuk bahu Madara dengan keras dan juga memanggil kawannya itu dengan nama samarannya. Izuna pun kaget karena Hashirama memanggil kakaknya dengan nama ayahnya.
"Apa maksudmu memanggil anikiku dengan nama ayahku, Hashirama-san?" Tanya Izuna dengan nada yang agak rendah.
"Tadi musuh menanyakan nama kami berdua jadi aku memanggil diriku Senju Butsuma dan Madara sebagai Uchiha Tajima. Aku tidak tahu lagi nama yang harus kupakai..haha" Jelas Hashirama sembari menggaruk bagian belakang kepalanya yang tentunya tidak gatal.
"Oh..souka..kalau begitu kita sama..karena Tobirama merubah namaku menjadi Uchiha Itama tadi dan dia menamakan dirinya Senju Kawarama.." Balas Izuna lagi.
Hashirama mengangguk sembari menampakan sedikit senyumannya dan kemudian ia mengarahkan pandangannya kearah Madara yang padahal sudah ditepuk pundaknya tadi, tetapi ia tidak bergeming juga.
Dengan penuh semangat Hashirama berteriak didepan telinga Madara.
"MADARA! AYAHMU MARAH-MARAH TUH! CEPAT MINTA MAAF!" Hashirama berteriak dan membuat semua orang disana sweatdropped. Kenapa harus membawa ayahnya lagi?.
Di suatu tempat yang tidak diketahui..
"Huatchi!" Seorang pria dengan poni panjang yang menutupi mata kanannya itu tiba-tiba saja bersin dan membuat seorang pria yang sedang bermain shogi bersamanya bingung.
"Kau kenapa Tajima?" Tanya Butsuma dengan nada bingung.
"Ah..tidak..sepertinya ada yang membawa-bawa diriku. Tapi aku tidak tahu siapa. Ah..sudahlah..ayo kita lanjutkan permainan shogi kita karena sebentar lagi kau akan kalah dariku, Butsuma.." Ucap Tajima sambil menyeringai. Butsuma yang mendengarnya hanya meyeringai meremehkan.
"Heh..seperti kau bisa menang saja..kalau begitu ayo!" Dan dengan itu, kedua bapak-bapak itu kembali melanjutkan permainan shogi mereka dengan tenang di alam sana..
Kembali kepada Team 7 dan Team Uchisen..
Madara yang saat itu sedang melamun entah-apa-itu pada akhirnya terlonjak kaget saat ia merasa ada seseorang yang berteriak dekat telinganya dan ia yakin orang itu mengatakan kata 'Ayah' yang berarti..
"Huaa! Apa-apa? Kenapa aku dimarahi!?" Teriak Madara panik dan ia baru saja terbangun dari lamunannya itu. Dan yang ia dapatkan sekarang hanyalah gelak tawa dari Hashirama.
"Ne..maaf.. soalnya dari tadi aku memanggilmu, tapi kau tidak menjawab dan terus melamun. Sebenarnya kau sedang melamuni apa huh?" Tanya Hashirama to the point. Yang lain hanya menunggu jawaban yang keluar dari mulut Madara.
"Huh? Melamun? Tidak..aku hanya berpikir kenapa Hunter nin itu tiba-tiba saja datang seperti itu seolah-olah ia sudah mengamati pertarungan kita dari jauh dan membawa kedua orang itu tanpa memenggalnya terlebih dahulu.." Jelas Madara yang sebenarnya mencoba mengelak dari pertanyaan Hashirama. Karena ia harus memastikan sesuatu terlebih dahulu.
"Hm..kalau itu sih aku juga sudah tahu. Hunter nin itu sebenarnya adalah sekutu dari Zabuza dan Ku-.. Ku-.. siapa ya namanya tadi? Kumaru? Kushumaru? Kamarushu? Kimarushu?" Hashirama mencoba menjelaskan kepada Madara tentang penemuannya tadi.
"Kushimaru" Kakashi pun membetulkan nama yang Hashirama coba sebutkan dengan benar tadi.
"Ah ya! Kushimaru!." Teriak Hashirama senang. Akhirnya ia bisa mengingat nama orang yang ia panggil dengan sebutan 'tiang listrik' itu.
"Hn..kalau begitu, kita kembali sekarang." Ajak Madara dan diikuti anggukan oleh yang lainnya.
-SKIP TIME—
Malam hari pun menyapa kediaman Tazuna. Semua orang disana makan malam bersama dengan suasana hangat. Mereka semua tampak ceria, namun berbeda dengan Uchiha yang satu ini. Dia terlihat lebih suka melamun dan bahkan nasinya itu sama sekali tak tersentuh olehnya sejak 20 menit yang lalu.
Hashirama yang sedari tadi melihatnya pun menghela nafas dan ia pun mengajaknya keluar untuk mencari udara segar dan jadilah dua sekawan itu pergi keluar dan setelah beberapa saat berjalan, akhirnya mereka menemukan sebuah spot yang cukup bagus untuk mengobrol yaitu di pinggir sungai.
"Ini seperti waktu kita pertama kali bertemu eh, Madara" Ucap Hashirama sembari mengambil sebuah batu dan melemparkannya ke seberang sungai. Madara hanya diam sebelum akhirnya ikut mengambil sebuah batu dan menyahuti lawan bicaranya itu.
"Ya.." Jawab Madara dan ia ikut melemparkan batu itu ke seberang sungai sana. Hashirama memang sudah terbiasa mendapatkan jawaban singat, padat nan jelas dari sahabatnya itu, namun ia merasa ada yang berbeda kali ini.
"Hei..apa yang terjadi?" Tanya Hashirama sembari melemparkan batu yang lainnya, begitu juga dengan Madara.
"Tidak ada..Hanya.." Madara membiarkan kalimat lanjutannya tergantung karena ia memutuskan untuk duduk sembari memainkan batu kecil yang ia pegang di tangan kanannya itu dan melihat itu, Hashirama pun ikut duduk disamping Madara.
"Hanya apa?"
"Hah..sebenarnya hanya masalah kecil.." Ucap Madara.
"Ne, Hashi..kau ingat hunter nin tadi bukan? Entah kenapa..aku merasakan ada sesuatu yang aneh darinya..tapi aku juga bingung..apa aku sebenarnya yang aneh?" Lanjut Madara. Hashirama tersenyum tipis..ohh..asal kalian semua tahu, Uchiha Madara sangat jarang curhat seperti ini.
"Huh? Apa maksudmu sih? Aku tidak mengerti.." Sahut Hashirama dan membuat Madara memutar kedua bola matanya bosan.
"Huh..sudahlah. Sepertinya aku salah memilih orang untuk dijadikan teman curhat"
DONG!
Hashirama pun depresi seketika saat mendengar kalimat terakhir yang meluncur keluar dari bibir Madara.
"Hashi-nii!, Mada-nii!" Naruto berteriak kepada kedua anak itu sembari melambaikan sebelah tangannya.
Hashirama pun memberikan isyarat kepada Naruto untuk ikut bergabung dengannya.
Akhirnya Naruto pun duduk disamping Hashirama yang saat ini sedang duduk disebelah Madara yang masih terlihat memainkan batu kecil di tangan kanannya .Ketiganya pun terdiam sampai akhirnya Naruto mengangkat suaranya.
"Ne, Hashi-nii..kapan kau akan melanjutkan ceritamu huh? Ini adalah waktu yang tepat bukan?" Tanya Naruto dengan tatapan dulu ia pernah mendengarnya, hanya saja tidak lengkap.
Hashirama yang mendengarnya pun mengangguk dan kemudian mengambil nafas sebanyak-banyaknya.
"Yah..baiklah..kurasa ini juga merupakan waktu yang tepat.."
Flashback..
Era peperangan antar klan
Sungai Nakano – Pkl. 13.46.
Syut! Tep! Tep! Tep! Blubub! Blubub!
"Cih..kali ini aku yakin pasti akan sampai keseber-..WADAW!" Teriak anak itu saat ia merasakan rasa sakit di bagian kepalanya dan saat ia berbalik, ia menemukan seorang anak dengan gaya rambut mangkok yang terlihat langsung menutup mulutnya dengan tatapan kaget yang tergambar jelas di wajahnya.
"K-Kau…siapa kau hah!? Beraninyakau menimpuk kepalaku dengan batu! Mau kuberi pelajaran kau hah?" Teriak anak berambut spike hitam itu dengan nada kesal.
"G-Gomenasai.. aku tidak bermaksud untuk menimpuk kepalamu tadi.." Ucap anak itu sembari meminta maaf dan juga membungkukan badannya sebanyak lima kali.
Anak berambut spike itu hanya menghela nafas panjang dan kembali mengambil sebuah batu di tangannya. "Sudahlah..tidak usah dipikirkan. Lain kali hati-hati jika ingin melempar batu.." Saran anak itu setelah ia memaafkan anak berambut mangkok tadi.
"Baiklah.." Sahut anak itu dan Ia juga ikut melempar batunya dan kali ini sampai keseberang dengan selamat, sehat walafiat, tidak salah sasaran seperti tadi.
"Nah..ini maksudku tadi. Jika kau ingin sampai keseberang, kau harus menaikan bagian tanganmu lebih tinggi sedikit lagi" Saran anak berambut mangkok tadi,sementara si anak berambut spike hanya memasang wajah masam.
"Hn..aku tahu itu..dobe.." ucap si berambut spike.
"A-apa katamu Teme?"
"Kubilang kau itu dobe."
"A-apa? Dasar teme!"
"Dobe"
"Teme"
"Dobe"
"Tem—arghh sudahlah! Lagipula, siapa namamu huh? Aku yakin aku tidak perlu memanggilmu TEME terus" Ucap anak yang dari tadi dipanggil 'dobe' oleh si teme.
"Madara. Namaku Madara dan maaf aku tidak bisa memberitahumu nama belakangku karena suatu hal" ucap anak bernama Madara itu.
"Namaku Hashirama. Aku juga tidak bisa mengatakan nama belakangku karena suatu hal dan setidaknya kau sudah tahu kalau namaku bukan dobe, dasar teme" ucap Hashirama.
"Hn, kau itu dobe. Terlalu dobe sampai-sampai kau salah sasaran dan pada akhirnya malah menimpuk kepala seseorang. Coba kau pikir, jika bukan aku yang berdiri disini, kau pasti sudah dibunuh oleh orang dewasa lainnya." Jelas Madara dengan nada angkuh. Sementara Hashirama hanya mendumel dalam hati.
"Ya ya..aku tahu itu" Jawab Hashirama dan kemudian ia menuju tepi sungai tersebut dan membasuh wajahnya dengan air sungai.
"Airnya sangat segar disini." Komentar Hashirama, sementara Madara hanya menghela nafas lelah. Ia berpikir harus sampai kapan ia terjebak dengan si dobe ini?.
"Eh..dobe dan teme? Sama seperti panggilanku dan si teme ya?" Tanya Naruto.
"Aku dengar itu dobe" Sahut sebuah suara yang terdengar tidak bersahabat sama sekali. Ternyata dia adalah Sasuke yang sedang berjalan kearahnya bersama Izuna dan dengan gayanya yang biasanya, yaitu memasukan tangannya kedalam saku celananya.
"Argh! Untuk apa kau disini teme? Kerjaanmu itu hanya mengganggu saja" Komentar Naruto lagi dan saat itu juga ia mendapat jitakan gratis dari Sakura yang tiba-tiba saja muncul entah-darimana.
"Kau yang mengganggu sebenarnya Naruto no baka" Ucap Sakura yang berusaha melindungi Sasukenya itu dari Naruto.
'Yah..datang lagi si pengganggu..' batin Madara sweatdropped. Ia ingin mendengar kelajutan kisahnya dan Hashirama yang saat ini sedang diceritakan oleh Hashirama. Lagipula, sedikit bernostalgia juga tidak masalah bukan?.
.
.
TBC..

Comments

Popular posts from this blog

Fanfic : The Uchisen Team chap. 1

Fanfic Naruto Milk Junkies A Mei Terumi Fanfic Chap 5

Tayangan Hiburan di Indonesia Yang Menampilkan Simbol Illuminati Group