Fanfic The Uchisen Team Chap.5
Chapter 5 : Meet a man with the parachute pants and a feminish boy?
Naruto by Masashi Kishimoto©
The Uchisen Team by Shiroi Kitsune-chan
Genre : Adventure, Friendship & Humour
Rate : T
Main Chara : Naruto & Sasuke , Hashirama & Madara , Tobirama & Izuna
Summary :
Bagaimana
jadinya jika setelah setahun Konoha terbentuk, Madara, Hashirama, Izuna
dan Tobirama tiba-tiba saja terhisap kedalam sebuah lubang hitam dan
malah berakhir di Konoha masa depan? Dan yang lebih parah.. ukuran tubuh
mereka kembali ke wujud anak umur 13 tahun! Apa yang sebenarnya
terjadi?.
Preview Chapter…
Madara pun mendatanginya dan
kembali menepuk-nepuk pundak Hashirama. "Tenanglah, aku tahu rasanya
bagaimana jika salah satu aib memalukanmu diceritakan" Ucap Madara.
Hashirama kemudian mengangkat kepalanya dan menatap Madara dengan
senyuman lebar. Ternyata ia salah sangka. Madara tetaplah satu-satunya
orang yang mengerti dirinya.
"Namun, tetap saja menjadi tukang
kayu itu merepotkan. Hm, sekarang aku akan memanggilmu tukang kayu saja
jika kau tidak keberatan..hehe" Dan Hashirama kembali pundung
mendengarnya.
'Ternyata, Madara sama saja! 'Argh! Akan kutarik kembali pemikiranku tadi!' Batin Hashirama frustasi.
Chapter 5 : Meet a man with the parachute pants and a feminish boy?
.
.
Setelah
perdebatan antara Madara, Hashirama dan juga sedikit flashback dari
Tobirama, akhirnya Team 7 dan Team Uchisen pun melanjutkan perjalanannya
kembali menuju kediaman Tazuna yang seharusnya tinggal setengah jam
lagi jika berjalan kaki.
Namun, baru 10 menit mereka berjalan
dalam ketenangan, tiba-tiba saja ada sesuatu yang bergerak-gerak dari
balik semak-semak. Karena penasaran, Izuna melempar sebuah shuriken dan
membuat seekor kelinci dengan warna bulu seputih salju keluar dari sana.
Izuna yang melihatnya pun menatap kelinci itu dengan pandangan curiga.
Kemudian,
ia pun mengambil kelinci itu dan memeriksanya dan saat ia melihat
bagian bawah kelinci tersebut, ia melihat sebuah kertas peledak yang
siap meledak dalam hitungan detik.
Dengan sigap Izuna pun melempar
kelinci itu entah kemana yang penting mereka semua aman dan Izuna masa
bodo dengan nasib kelinci malang tersebut. Mungkin saja kelinci itu juga
cuma henge?.
"Minna! Merunduk!" Teriak Kakashi saat tanpa sengaja
ia melihat kearah kiri dan disaat itu pula, ia melihat sebuah pedang
besar yang mengarah kearah mereka semua.
Semua orang pun merunduk,
termasuk Team Uchisen dan membuat pedang itu menancap disana dan
anehnya lagi, ada sebuah benang yang melilit pedang itu sehingga pedang
itu kembali lagi kepada pemilik aslinya.
"Wah..wah..wah..tak
kusangka aku akan bertemu denganmu disini..Hatake Kakashi, atau biasa di
panggil dengan Sharingan no Kakashi atau Copy ninja
Kakashi..hem..namamu terlalu banyak, jadi aku harus memanggilmu dengan
apa ya?" Dari dalam kabut, terdengar sebuah suara yang terdengar
nge-bass dan membuat mereka semua bertanya-tanya tentang siapa orang
itu.
'Terserahlah dia mau panggil apa, yang penting panggilanku masih keren' batin Kakashi nista.
Sementara
itu, Madara dan Tobirama tiba-tiba saja menyeringai lebar seperti
seseorang yang baru saja memenangkan jackpot dan membuat Hashirama
heran.
"Hm..kulihat kalian berdua itu akrab sekali sekarang.
Memangnya, ada apa sehingga kalian bisa terlihat menyeringai seperti itu
disaat yang bersamaan huh?" Tanya Hashirama dengan nada judes.
Wah..sepertinya mantan Hokage pertama itu masih sebal dengan peristiwa
sebelumnya.
Sementara Madara hanya melirik kearah Hashirama, namun masih dengan wajah yang ceria.
"Akrab
bagaimana? Aku dan Tobirama mungkin hanya kebetulan menyeringai saja
karena aku merasakan chakra yang cukup kuat dari orang yang akan
berdansa bersama kita dan mungkin saja Tobirama juga ikut mengecek orang
itu dengan tipe sensornya dan..bisakah kau berhenti bersikap seperti
itu? Kau terlihat seperti anak-anak saja" Jelas Madara panjang lebar.
Hashirama yang mendengarnya pun memunculkan perempatan di kepalanya.
"SEKARANG
INI TUBUHKU MEMANG MASIH ANAK-ANAK, MADDIEE!"Teriak Hashirama yang
membuat semua orang disana menutup telinganya. Teriakan Hashirama saat
ini bagaikan seorang penyanyi yang akan menyanyi rock n roll saja.
"Hn" Madara pun menyelesaikan masalah dengan satu kata dan membuat Hashirama tidak bisa berkata apa-apa lagi.
"K-kau!" Hashirama pun pada akhirnya menyerah saja karena menghadapi Madara itu merepotkan.
Sementara
saat ini, musuh yang diketahui bernama Momochi Zabuza dan Kushimaru
Kuriarare itu hanya bisa terdiam sembari melihat percakapan tidak jelas
didepan matanya itu dengan tampang sweadtdropped.
Kemudian Zabuza pun mengangkat suara setelah ia merasa tidak akan ada orang lain lagi yang berteriak.
"Ano..kapan
kita akan memulai pertarungan kita?" Tanya Zabuza dengan nada 'manis'
dan akhirnya semua orang pun memberikan perhatian mereka kearah pria
dengan model celana yang..uhmm..
"Heh?" Tobirama pun tiba-tiba saja bergumam sendiri dengan wajah yang terlihat seperti menahan tawa dan membuat Madara bingung.
"Oi
albino..ada apa huh?" Madara bertanya kepada Tobirama. Tobirama yang
dipanggil seperti itu seketika menatap Madara dengan tatapan membunuh.
"Coba
katakan sekali lagi tentang panggilanmu itu, Uchiha tua bangka!"
Tantang Tobirama sembari menyipitkan kedua matanya, mencoba mengajak
Uchiha didepannya mengulang perkataanya lagi. Dan saat Madara mendengar
kalau dirinya dipanggil tua bangka, muncullah perempatan diatas
kepalanya.
"Kubilang kau itu albino. Memangnya ada masalah apa
huh? Rata-rata pria dari klan Senju yang dulu kulihat itu , mereka
memiliki warna kulit coklat seperti Hashirama, kalaupun putih, tidak
seputih dirimu..dan apa-apaan kau memanggilku tua bangka hah!?" Jelas
Madara dan juga sedikit protes dengan panggilannya itu.
"Ah
sudahlah..sekarang, coba kau lihat orang yang disana..yang berambut
pendek, bukan yang panjang." Tunjuk Tobirama kearah Zabuza. Zabuza yang
ditunjuk pun menjadi bingung sekarang. Memangnya ada apa? Apakah mereka
berniat untuk menyerangnya duluan? Setidaknya itulah isi pikirannya,
namun ia pun kembali mendengar suara tawa dari anak berambut hitam spike
yang sepertinya tadi di panggil 'Maddie' oleh si rambut mangkok.
"Di-dia.."
Madara bergumam tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Tobirama pun
menganggukan kepalanya karena ia pikir Madara si Uchiha tua bangka itu
mengerti maksudnya, namun..
"Celana parasut?" Saat Tobirama mendengarnya, Tobirama menatap Madara dengan tatapan tak percaya dengan apa yang didengarnya.
"Bukan
itu maksudku, tapi lihat pedangnya dan pedang milik si tiang listrik
itu. Bukankah itu pedang yang pernah kita lihat gambarnya di buku?"
Tobirama mencoba menjelaskan kepada Madara.
"D-dia..anak itu
meremehkanku!" Zabuza berucap tak percaya dan kesal juga saat anak
berambut hitam spike itu menghina gaya berpakaiannya, sementara
Kushimaru hanya menghela nafas panjang.
"Sudah kubilang untuk
meninggalkan pakaian bodoh itu Zabuza. Aku juga yakin suatu hari nanti
pasti ada yang menertawakanmu" Ucap Kushimaru dengan nada datar. Zabuza
yang mendengarnya pun rasanya ingin sekali meninju wajah dari pria
tinggi, namun dengan badan yang mungkin saja tinggal tulang saja isinya
karena orang itu terlihat kurus sekali. Iya..kurus sekali.
"Aku
tahu.. tapi aku masih tidak menyangka jika pria berbadan kekar
sepertinya itu memakai celana parasut seperti itu.. kau tahu? Dia dan
pakaiannya sama sekali tidam ada cocok-cocoknya, persis seperti kalian
para Senju yang suka sekali memakai pakaian yang berlapis-lapis dan juga
merepotkan" jelas Madara panjang lebar dengan nada bosan.
"Err..guys..bisakah
kalian berhenti membicarakan hal yang tidak penting sekarang? Lebih
baik kita bertarung saja sekarang karena aku ingin cepat-cepat
membaca-.." Ucapan Kakashi terhenti seketika melihat raut wajah seram
dari Tobirama dan Izuna yang menatapnya dengan deathglare yang rasanya
paling mematikan.
"Berani kau lanjutkan lanjutan kalimatmu itu,
akan kubakar buku yang sekarang kau bawa dan ketika kita pulang ke
Konoha, akan kusuruh Madara untuk membakar rumahmu itu" Ancam Tobirama
dengan nada serius plus sharingan aktif di kedua mata Izuna.
Naruto,
Sasuke, Sakura dan Hashirama saat ini hanya duduk dibawah pohon sembari
makan ramen yang entah kapan dibuat dan menonton pertunjukan gratis
dihadapannya itu dan berpikir.
'Kapan ini akan selesai?'
"Aku bukanlah pembantumu, Senju!" Ucap Madara sembari menatap Tobirama dengan deathglarenya.
"Ah
,sudahlah..Sekarang kita kedatangan dua orang aneh yang mencegat kita
ditengah-tengah jalan kehidupan-.. upss.. maksudku jalan ke rumahTazuna.
Jadi, kita harus membereskan mereka berdua secepatnya" Ucap Madara lagi
dan ia pun mendapatkan tatapan penuh kebanggan dari Kakashi.
"Kau
memang hebat!" Teriak Kakashi OOC karena Madara mengutip salah satu
kata favoritnya dan hal itu membuat Madara tersenyum nista.
"Oke..kami
akan melawan si celana parasut dan kalian melawan di tiang listrik itu"
Ucap Hashirama seenaknya dengan memberikan nama panggilan kedua
musuhnya.
Akhirnya Madara pun melesat duluan dengan Katana milinya
kearah Zabuza bersama dengan Hashirama, sementara Tobirama dan Izuna
membantu Kakashi sembari melindungi anggota team 7, namun Naruto dan
Sasuke bersikeras untuk ikut bertarung, jadi Tobirama biarkan saja
mereka berdua karena mereka harus memperlihatkan kemampuan mereka selama
berlatih dengan kedua kakaknya bukan?.
Zabuza vs Hashirama and Madara.
"Katon : Ryuen Hoka no jutsu!" Madara menyemburkan kelima kepala naga berukuran sedang yang mengarah kearah Zabuza dengan cepat.
"Suiton : Suijinhekki!" Zabuza pun menahan serangan dari Madara dengan menggunakan dinding air sebagai pelindungnya.
"Mokuton : Sashiki no jutsu!"
Hashirama pun menyerang Zabuza dengan tombak-tombak dari kayu yang
berusaha menusuk tubuh Zabuza, dan Zabuza pun kembali membuat handseal
dengan cepat.
"Suiton : Suiryuudan no jutsu!"
Zabuza pun mengeluarkan seekor naga air yang tiba-tiba saja keluar dari
sungai dimana tempat ia berpijak. Naga air itu pun menangkis semua
tombak-tombak kayu Hashirama.
'Siapa mereka berdua ini? Kupikir
tadi mereka hanyalah anak-anak didikan Hatake yang bisanya hanya
bermulut besar..tetapi..aku meragukannya da n..kenapa anak itu bisa
memiliki elemen kayu? Siapa dia?' Batin Zabuza. Karena rasa penasaran
tingkat tinggi, Zabuza pun bertanya pada mereka.
"Hei..siapa nama
kalian berdua? Aku hanya tahu marga kalian kalau kalian berasal dari
klan Senju dan Uchiha." Tanya Zabuza. Hashirama dan Madara hanya bisa
terdiam. Mana mungkin memberitahukan nama asli mereka kepada musuh. Mau
cari mati? Walaupun mereka berdua kuat, namun masih banyak jutsu-jutsu
tingkat atas yang belum terkuasai lagi sepenuhnya karena efek dari tubuh
kecil mereka.
Dan, sebuah ide cemerlang tumbuh di kepala Hashirama.
"Jadi..kau
benar-benar ingin tahu nama kami ya? Perkenalkan..namaku adalah
Senju.." Madara hanya menatap horor saat ia pikir Hashirama akan
memberitahukan nama aslinya. Oh ayolah..jangan sampai Hashirama
bertindak seperti yang ia pikirkan atau ia akan membunuhnya kali ini.
"Namaku
adalah Senju..Butsuma..ya..Senju Butsuma dan temanku ini bernama Uchiha
Tajima." Ucap Hashirama. Sementara dengan Madara?.
Ya..Madara
baru saja seperti orang yang baru saja terkena serangan jantung karena
merada deg-degan saat Hashirama akan menjawab pertanyaan si musuh
bercelana parasut dihadapannya itu dan juga..kenapa harus nama ayah
mereka berdua!?.
'Tapi, setidaknya ini menolong kita berdua karena
akan gawat jika keempat negara besar lainnya mengetahui identitas kami
saat ini. Khususnya si bocah Oonoki sialan itu. Kudengar dia masih
menjabat sebagai Tsuchikage saat ini' Batin Madara sembari membayangkan
jika dirinya yang masih didalam tubuh kecil ini dikejar-kejar oleh
shinobi di negara Iwa.
"Tapi.. kudengar klan Uchiha sudah dibantai
dan hanya menyisakan dua anggota Uchiha, jadi bagaimana bisa ada
seorang Uchiha lagi disini..?" Tanya Zabuza namun ia tidak mendapatkan
jawaban, tetapi sebuah serangan dari Madara yang melesat kearahnya
dengan katananya.
With Team 7 and TobiIzu.
Kushimaru menyeringai senang karena saat ini ia berhasil melilit Kakashi dan mengikatnya di pohon.
Sret! Jrash!
Dan
dengan satu tarikan, tubuh Kakashi pun berubah menjadi cipratan darah.
Sakura yang sedari tadi hanya diam berdiri dan melindungi Tazuna hanya
bisa bergetar karena takut saat melihat Senseinya terbunuh dengan begitu
mudahnya.
Naruto dan Sasuke menatap tubuh Kakashi dengan
pandangan kaget, namun seketika, mereka merasakan sebuah tangan yang
memegang pundak mereka.
"Senseimu tidak mati dengan begitu
mudahnya. Aku sudah mendengar reputasi senseimu itu dari Hiruzen. Jadi..
kalian tidak perlu takut dan sekarang fokuskan pikiran kalian untuk
menyerang musuh." Nasihat Tobirama dengan nada datarnya, sementara Izuna
juga melakukan hal yang sama pada Sakura untuk menenangkan gadis malang
itu.
Kushimaru yang mendengar perbincangan satu arah itu pun tersenyum tipis dari balik topengnya.
"Menarik..
kalian berdua tidak terlihat takut sama sekali saat berhadapan
denganku.. katakan..siapa namamu bocah, dan juga kau yang berwajah
feminim" perintah Kushimaru dengan nada angkuh.
Tobirama menjadi
bingung. Oh.. tidak mungkin memberitahukan namanya pada musuh yang
bahkan baru pertama kali kau temui. Itu tindakan bodoh menurut Tobirama.
"Namaku
Senju Kawarama dan dia temanku. Namanya Uchiha Itama.." jelas Tobirama
yang tiba-tiba saja teringat nama dari kedua adik keaayangannya itu.
Izuna yang mendengarnya pun mendekati Tobirama sembari berbisik.
"Kenapa harus memakai nama adikmu sendiri huh? Bahkan kau menamaiku dengan memakai nama adikmu" bisik Izuna.
"Karena
aku tidak tahu siapa nama adik-adikmu itu. Yang kutahu hanyalah kau dan
Madara" balas Tobirama kembali sembari berbisik juga.
"Senju dan
Uchiha? Bukankah kedua klan itu sudah hampir punah?" Gumam Kushimaru.
Namun ia kesampingkan hal itu dan saat ia tadi berada dalam lamunannya,
Izuna tiba-tiba saja muncul dihadapannya dan bergumam dengan sharingan
aktif dikedua matanya.
"Genjutsu : Sharingan!" Gumam Izuna dan setelahnya Kushimaru pun terjatuh ke tanah. Sepertinya, mereka tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga.
"Kenapa memakai genjutsu?" Tanya Tobirama.
"Biasa
lah..mengorek info.." sahut Izuna sembari memegang pucuk kepala
Kushimaru dan ternyata ia mencoba mencari informasi. Memang inilah salah
satu kebiasaan Izuna jika ia sedang malas berkelahi. Tobirama yang
melihatnya pun hanya mengangguk.
Yah.. pertarungan pun berakhir dengan cukup singkat.
With Madara and Hashirama...
"Ugh"
Zabuza terlihat terluka berat saat sebelumnya ia menerima serangan
jutsu air milik Hashirama atau Butsuma yang menjadi nama samarannya saat
ini.
Namun, beberapa saat kemudian, tiga buah senbon menancap di
leher Zabuza dan terlihat seorang hunter nin yang saat itu juga langsung
membopong tubuh lemas Zabuza dan tak lama, bunshin dari hunter nin itu
juga membopong tubuh Kushimaru yang sempat Izuna pakai untuk menyerap
informasi dan untungnya sekarang Izuna sudah tahu garis besarnya.
"Terima kasih sudah mengurus kedua orang ini. Mereka adalah buronan kami selama ini.." ucap sang hunter nin tersebut.
Madara
dan Hashirama atau bisa kita panggil Tajima dan Butsuma itu saat ini
hanya bisa menatap sang hunter nin dalam diam karena mereka merasa ada
sesuatu yang disembunyikan oleh hunter nin itu.
"Hn" Entah kenapa Madara menyahuti ucapan terima kasih dari hunter nin itu walaupun hanya dengan gumaman.
Hashirama
yag mendengarnya pun merasa sedikit terkejut. Yap.. sohibnya itu
setahunya tidak pernah membalas perkataan orang asing seperti tadi.
"Tubuh
kedua orang ini banyak sekali rahasia dari kemampuan berasal dari
negara kami jadi aku akan langsunh pergi dan membakar tubuh dari kedua
orang ini" dan setelah mengatakan itu, hunter nin itu pun pergi yang
membopong tubuh Kushimaru.
Tak lama, team 7 juga TobiIzu pun
sampai ditempat kedua kakaknya itu. Mereka semua terheran saat memandang
Hashirama yang tengah menatap Madara dengan tatapan seperti seorang
penyelidik.
"Aniki..ada apa?" Tanya Izuna kepada kakaknya itu.
Madara pun tidak menyahuti panggilan adiknya itu seolah-olah pikirannya
tenggelam.
"Er..ada apa dengan Madara sensei?" Tanya Sasuke dan
Naruto berbarengan. Izuna maupun Tobirama hanya mengangkat bahunya,
pertanda tidak tahu.
"Oh…jadi begitu ya.." Hashirama bergumam tiba-tiba dan membuat semua orang kebingungan disana.
"Ada apa Ani-chan?" Tanya Tobirama. Hashirama pun menatap Tobirama dengan pandangan serius.
"Mereka
berdua tidak mati dan hunter nin itu palsu. Mungkin saja ia adalah
kawan mereka." Ucap Hashirama dengan nada serius. Anggota team 7 dan
Tazuna pun kaget mendengarnya. Jadi.. keduanya hanya mati suri?.
Sementara Tobirama, Izuna dan Kakashi hanya terdiam saja raut wajah
mereka bertiga, terlihat juga mereka sepertinya sudah menduga hal ini
akan terjadi.
"Lalu…Tajima!" Hashirama pun menepuk bahu Madara
dengan keras dan juga memanggil kawannya itu dengan nama samarannya.
Izuna pun kaget karena Hashirama memanggil kakaknya dengan nama ayahnya.
"Apa maksudmu memanggil anikiku dengan nama ayahku, Hashirama-san?" Tanya Izuna dengan nada yang agak rendah.
"Tadi
musuh menanyakan nama kami berdua jadi aku memanggil diriku Senju
Butsuma dan Madara sebagai Uchiha Tajima. Aku tidak tahu lagi nama yang
harus kupakai..haha" Jelas Hashirama sembari menggaruk bagian belakang
kepalanya yang tentunya tidak gatal.
"Oh..souka..kalau begitu kita
sama..karena Tobirama merubah namaku menjadi Uchiha Itama tadi dan dia
menamakan dirinya Senju Kawarama.." Balas Izuna lagi.
Hashirama
mengangguk sembari menampakan sedikit senyumannya dan kemudian ia
mengarahkan pandangannya kearah Madara yang padahal sudah ditepuk
pundaknya tadi, tetapi ia tidak bergeming juga.
Dengan penuh semangat Hashirama berteriak didepan telinga Madara.
"MADARA!
AYAHMU MARAH-MARAH TUH! CEPAT MINTA MAAF!" Hashirama berteriak dan
membuat semua orang disana sweatdropped. Kenapa harus membawa ayahnya
lagi?.
Di suatu tempat yang tidak diketahui..
"Huatchi!"
Seorang pria dengan poni panjang yang menutupi mata kanannya itu
tiba-tiba saja bersin dan membuat seorang pria yang sedang bermain shogi
bersamanya bingung.
"Kau kenapa Tajima?" Tanya Butsuma dengan nada bingung.
"Ah..tidak..sepertinya
ada yang membawa-bawa diriku. Tapi aku tidak tahu siapa.
Ah..sudahlah..ayo kita lanjutkan permainan shogi kita karena sebentar
lagi kau akan kalah dariku, Butsuma.." Ucap Tajima sambil menyeringai.
Butsuma yang mendengarnya hanya meyeringai meremehkan.
"Heh..seperti
kau bisa menang saja..kalau begitu ayo!" Dan dengan itu, kedua
bapak-bapak itu kembali melanjutkan permainan shogi mereka dengan tenang
di alam sana..
Kembali kepada Team 7 dan Team Uchisen..
Madara
yang saat itu sedang melamun entah-apa-itu pada akhirnya terlonjak
kaget saat ia merasa ada seseorang yang berteriak dekat telinganya dan
ia yakin orang itu mengatakan kata 'Ayah' yang berarti..
"Huaa!
Apa-apa? Kenapa aku dimarahi!?" Teriak Madara panik dan ia baru saja
terbangun dari lamunannya itu. Dan yang ia dapatkan sekarang hanyalah
gelak tawa dari Hashirama.
"Ne..maaf.. soalnya dari tadi aku
memanggilmu, tapi kau tidak menjawab dan terus melamun. Sebenarnya kau
sedang melamuni apa huh?" Tanya Hashirama to the point. Yang lain hanya
menunggu jawaban yang keluar dari mulut Madara.
"Huh? Melamun?
Tidak..aku hanya berpikir kenapa Hunter nin itu tiba-tiba saja datang
seperti itu seolah-olah ia sudah mengamati pertarungan kita dari jauh
dan membawa kedua orang itu tanpa memenggalnya terlebih dahulu.." Jelas
Madara yang sebenarnya mencoba mengelak dari pertanyaan Hashirama.
Karena ia harus memastikan sesuatu terlebih dahulu.
"Hm..kalau itu
sih aku juga sudah tahu. Hunter nin itu sebenarnya adalah sekutu dari
Zabuza dan Ku-.. Ku-.. siapa ya namanya tadi? Kumaru? Kushumaru?
Kamarushu? Kimarushu?" Hashirama mencoba menjelaskan kepada Madara
tentang penemuannya tadi.
"Kushimaru" Kakashi pun membetulkan nama yang Hashirama coba sebutkan dengan benar tadi.
"Ah
ya! Kushimaru!." Teriak Hashirama senang. Akhirnya ia bisa mengingat
nama orang yang ia panggil dengan sebutan 'tiang listrik' itu.
"Hn..kalau begitu, kita kembali sekarang." Ajak Madara dan diikuti anggukan oleh yang lainnya.
-SKIP TIME—
Malam
hari pun menyapa kediaman Tazuna. Semua orang disana makan malam
bersama dengan suasana hangat. Mereka semua tampak ceria, namun berbeda
dengan Uchiha yang satu ini. Dia terlihat lebih suka melamun dan bahkan
nasinya itu sama sekali tak tersentuh olehnya sejak 20 menit yang lalu.
Hashirama
yang sedari tadi melihatnya pun menghela nafas dan ia pun mengajaknya
keluar untuk mencari udara segar dan jadilah dua sekawan itu pergi
keluar dan setelah beberapa saat berjalan, akhirnya mereka menemukan
sebuah spot yang cukup bagus untuk mengobrol yaitu di pinggir sungai.
"Ini
seperti waktu kita pertama kali bertemu eh, Madara" Ucap Hashirama
sembari mengambil sebuah batu dan melemparkannya ke seberang sungai.
Madara hanya diam sebelum akhirnya ikut mengambil sebuah batu dan
menyahuti lawan bicaranya itu.
"Ya.." Jawab Madara dan ia ikut
melemparkan batu itu ke seberang sungai sana. Hashirama memang sudah
terbiasa mendapatkan jawaban singat, padat nan jelas dari sahabatnya
itu, namun ia merasa ada yang berbeda kali ini.
"Hei..apa yang terjadi?" Tanya Hashirama sembari melemparkan batu yang lainnya, begitu juga dengan Madara.
"Tidak
ada..Hanya.." Madara membiarkan kalimat lanjutannya tergantung karena
ia memutuskan untuk duduk sembari memainkan batu kecil yang ia pegang di
tangan kanannya itu dan melihat itu, Hashirama pun ikut duduk disamping
Madara.
"Hanya apa?"
"Hah..sebenarnya hanya masalah kecil.." Ucap Madara.
"Ne,
Hashi..kau ingat hunter nin tadi bukan? Entah kenapa..aku merasakan ada
sesuatu yang aneh darinya..tapi aku juga bingung..apa aku sebenarnya
yang aneh?" Lanjut Madara. Hashirama tersenyum tipis..ohh..asal kalian
semua tahu, Uchiha Madara sangat jarang curhat seperti ini.
"Huh? Apa maksudmu sih? Aku tidak mengerti.." Sahut Hashirama dan membuat Madara memutar kedua bola matanya bosan.
"Huh..sudahlah. Sepertinya aku salah memilih orang untuk dijadikan teman curhat"
DONG!
Hashirama pun depresi seketika saat mendengar kalimat terakhir yang meluncur keluar dari bibir Madara.
"Hashi-nii!, Mada-nii!" Naruto berteriak kepada kedua anak itu sembari melambaikan sebelah tangannya.
Hashirama pun memberikan isyarat kepada Naruto untuk ikut bergabung dengannya.
Akhirnya
Naruto pun duduk disamping Hashirama yang saat ini sedang duduk
disebelah Madara yang masih terlihat memainkan batu kecil di tangan
kanannya .Ketiganya pun terdiam sampai akhirnya Naruto mengangkat
suaranya.
"Ne, Hashi-nii..kapan kau akan melanjutkan ceritamu huh?
Ini adalah waktu yang tepat bukan?" Tanya Naruto dengan tatapan dulu ia
pernah mendengarnya, hanya saja tidak lengkap.
Hashirama yang mendengarnya pun mengangguk dan kemudian mengambil nafas sebanyak-banyaknya.
"Yah..baiklah..kurasa ini juga merupakan waktu yang tepat.."
Flashback..
Era peperangan antar klan
Sungai Nakano – Pkl. 13.46.
Syut! Tep! Tep! Tep! Blubub! Blubub!
"Cih..kali
ini aku yakin pasti akan sampai keseber-..WADAW!" Teriak anak itu saat
ia merasakan rasa sakit di bagian kepalanya dan saat ia berbalik, ia
menemukan seorang anak dengan gaya rambut mangkok yang terlihat langsung
menutup mulutnya dengan tatapan kaget yang tergambar jelas di wajahnya.
"K-Kau…siapa
kau hah!? Beraninyakau menimpuk kepalaku dengan batu! Mau kuberi
pelajaran kau hah?" Teriak anak berambut spike hitam itu dengan nada
kesal.
"G-Gomenasai.. aku tidak bermaksud untuk menimpuk
kepalamu tadi.." Ucap anak itu sembari meminta maaf dan juga
membungkukan badannya sebanyak lima kali.
Anak berambut
spike itu hanya menghela nafas panjang dan kembali mengambil sebuah batu
di tangannya. "Sudahlah..tidak usah dipikirkan. Lain kali hati-hati
jika ingin melempar batu.." Saran anak itu setelah ia memaafkan anak
berambut mangkok tadi.
"Baiklah.." Sahut anak itu dan Ia
juga ikut melempar batunya dan kali ini sampai keseberang dengan
selamat, sehat walafiat, tidak salah sasaran seperti tadi.
"Nah..ini
maksudku tadi. Jika kau ingin sampai keseberang, kau harus menaikan
bagian tanganmu lebih tinggi sedikit lagi" Saran anak berambut mangkok
tadi,sementara si anak berambut spike hanya memasang wajah masam.
"Hn..aku tahu itu..dobe.." ucap si berambut spike.
"A-apa katamu Teme?"
"Kubilang kau itu dobe."
"A-apa? Dasar teme!"
"Dobe"
"Teme"
"Dobe"
"Tem—arghh
sudahlah! Lagipula, siapa namamu huh? Aku yakin aku tidak perlu
memanggilmu TEME terus" Ucap anak yang dari tadi dipanggil 'dobe' oleh
si teme.
"Madara. Namaku Madara dan maaf aku tidak bisa memberitahumu nama belakangku karena suatu hal" ucap anak bernama Madara itu.
"Namaku
Hashirama. Aku juga tidak bisa mengatakan nama belakangku karena suatu
hal dan setidaknya kau sudah tahu kalau namaku bukan dobe, dasar teme"
ucap Hashirama.
"Hn, kau itu dobe. Terlalu dobe
sampai-sampai kau salah sasaran dan pada akhirnya malah menimpuk kepala
seseorang. Coba kau pikir, jika bukan aku yang berdiri disini, kau pasti
sudah dibunuh oleh orang dewasa lainnya." Jelas Madara dengan nada
angkuh. Sementara Hashirama hanya mendumel dalam hati.
"Ya ya..aku tahu itu" Jawab Hashirama dan kemudian ia menuju tepi sungai tersebut dan membasuh wajahnya dengan air sungai.
"Airnya
sangat segar disini." Komentar Hashirama, sementara Madara hanya
menghela nafas lelah. Ia berpikir harus sampai kapan ia terjebak dengan
si dobe ini?.
"Eh..dobe dan teme? Sama seperti panggilanku dan si teme ya?" Tanya Naruto.
"Aku
dengar itu dobe" Sahut sebuah suara yang terdengar tidak bersahabat
sama sekali. Ternyata dia adalah Sasuke yang sedang berjalan kearahnya
bersama Izuna dan dengan gayanya yang biasanya, yaitu memasukan
tangannya kedalam saku celananya.
"Argh! Untuk apa kau disini
teme? Kerjaanmu itu hanya mengganggu saja" Komentar Naruto lagi dan saat
itu juga ia mendapat jitakan gratis dari Sakura yang tiba-tiba saja
muncul entah-darimana.
"Kau yang mengganggu sebenarnya Naruto no baka" Ucap Sakura yang berusaha melindungi Sasukenya itu dari Naruto.
'Yah..datang
lagi si pengganggu..' batin Madara sweatdropped. Ia ingin mendengar
kelajutan kisahnya dan Hashirama yang saat ini sedang diceritakan oleh
Hashirama. Lagipula, sedikit bernostalgia juga tidak masalah bukan?.
.
.
TBC..
Comments