Fanfic The Uchisen Team Chap. 2
Naruto by Masashi Kishimoto©
The Uchisen Team by Shiroi Kitsune-chan
Genre : Adventure, Friendship & Humour
Rate : T
Main Chara : Naruto & Sasuke , Hashirama & Madara , Tobirama & Izuna
Summary :
Bagaimana
jadinya jika setelah setahun Konoha terbentuk, Madara, Hashirama, Izuna
dan Tobirama tiba-tiba saja terhisap kedalam sebuah lubang hitam dan
malah berakhir di Konoha masa depan? Dan yang lebih parah.. ukuran tubuh
mereka kembali ke wujud anak umur 13 tahun! Apa yang sebenarnya
terjadi?.
A/N : Disini, akan kujelaskan sedikit tentang Komet Fujisaki. Komet ini ya..seperti yang kalian tahu adalah karangan Author jd jangan terlalu dipikirin ya. Komet ini cukup unik karena tiba-tiba muncul dipemikiran Author sendiri dan komet ini muncul 2000 tahun sekali. Sebenernya perawakannya sama aja kyk komet yang lainnya, bedanya ada logo pentagramnya. Cuma komet ini Author bikin ada sedikit unsur mistis dan juga Time-Travel. Jadi kalo ada seseorang yang deket-deket daerah komet ini jatuh dalam radius 5 meter dari posisi komet itu jatuh, maka mereka akan tersedot kedalam portal seperti yang dimunculkan di chapter satu kemarin. Unsur mistisnya itu mengubah usia seseorang. Bisa jadi entar balik ke anak kecil, remaja, dewasa atau tua/manula. Dan karena munculnya Cuma 2000 tahun sekali, jadi HashiMada dan TobiIzu tidak mungkin kembali ke eranya…heheheh.
Ok..Author gk banyak omong lagi..silahkan menikmati chapter selanjutnya. ^^
Preview Chapter…
Madara pun terlihat mengangkat tangannya.
"Bagaimana kalau kami berdua tinggal di Uchiha compound mengingat kami adalah Uchiha dan Aku yakin mereka tidak akan terlalu curiga." Jelas Madara.
"Gomen Madara. Sebenarnya Klan Uchiha sudah dibantai sejak 5 tahun yang lalu" Ucap Hiruzen dan membuat mereka semua kaget, termasuk Naruto.
"Dibantai katamu?" Tanya Madara.
Hiruzen pun kembali menjelaskan secara panjang lebar kepada mereka semua dan meminta Naruto untuk tutup mulut karena Ia berada disini. Sebenarnya Naruto juga sempat disuruh keluar, tetapi Naruto menolaknya.
"Begitu.. Aku jadi penasaran dengan pemuda bernama Itachi Uchiha itu." Ucap Madara sembari menyeringai senang.
Chapter 2 : What Do You Think About This Place?.
"Err.. Kau penasaran Mada?" Tanya Hashirama sembari mengelus rambutnya sendiri.
"Tentu saja! Kurasa Dia cukup kuat untuk dapat berdansa bersamaku. Suatu hari nanti pasti Aku akan menemukannya dan mengajaknya berdansa..khu khu khu.." Jawab Madara disertai seringai diwajahnya itu.
Naruto sweatdroped mendengar tawa sarkastik dari Madara. Dan sebenarnya itu juga membuatnya merinding sedikit.
"Apa Dia selalu seperti itu?" Tanya Naruto, entah kepada siapa.
"Err..ya.. biasanya jika sudah bertarung dengan Hashirama-nii.." Sahut Izuna yang menjawab pertanyaan Naruto.
"Hah.. sudahlah..ngomong-ngomong, bisakah kami berempat menjadi shinobi Konoha, dan.. er..mungkin kalau mengikuti sistem, kami harus memulainya dari Genin bukan? Karena kurasa tidak mungkin mengikuti Akademi lagi. Dan..yah… tidak mungkin kan Aku menjadi Hokage lagi dengan tubuh kecil ini? Apalagi Madara yang sampai sekarang menjadi penasihatku?" Tanya Hashirama.
Hiruzen yang mendengarnya mengangguk. Namun sebelum Ia menjawab pertanyaan Hashirama, Madara memotongnya lebih dulu.
"Hei! Sekarang Aku bukanlah penasihatmu lagi dobe. Lagipula sekarang Hokagenya adalah pria tua itu!" Ucap Madara tidak terima sembari menunjuk kearah Hiruzen.
"Mou, Kau itu adalah penasihat dan asisten abadiku, Mada-chan…" Ucap Hashirama dengan nada menggoda.
"Berani panggil Aku dengan panggilan itu lagi, wajahmu di Gunung Hokage itu akan kuledakan!" Ancam Madara dengan sharingan aktif di kedua matanya. "Ne, silahkan saja Mada-chan.. Lagipula Aku bisa membentuknya lagi nanti.." Jawab Hashirama sambil tertawa.
"Kau…"
"Sudahlah kalian berdua. Kalau kalian ingin bertarung dan membuat lembah akhir yang baru, tolong jangan dikantorku. Cari saja tempat lain." Ucap Hiruzen yang mencoba melerai perdebatan tidak berguna HashiMada.
"Huh..ya sudah..dan kupikir..boleh juga ide untuk membuat lembah akhir yang baru.. Hashi, kapan-kapan kita kesana" Ajak Madara.
"Boleh juga.. nanti kita kesana dan siapa tahu Kau akan kembali menghancurkan tempat itu?" Tanya Hashirama kembali. Entahlah, setelah terbawa ke Konoha masa depan, Hashirama merasa sangat menyenangkan jika bisa menggoda rival Uchiha kesayangannya itu.( Not Yaoi ).
"Hoi.. bisakah kalian berhenti berdebat? Mendengar suara kalian sudah membuat kepalaku pusing tahu!" Ucap Tobirama yang sedari tadi sedang tiduran di Kantor Hokage.
Tok! Tok! Tok!
Tiba-tiba. Terdengar suara ketukan pintu dan masuklah seorang Anbu yang memakai topeng serigala.
"Hokage-sama. Aku sudah membawakan pakaian-pakaian yang Anda perintahkan" Ucap Anbu itu.
"Baiklah.. tolong bawa kemari" Perintah Hiruzen dan otomatis Anbu itu membawa pakaian-pakaian itu kearah Hiruzen. Setelahnya, Anbu itu menghilang dengan menggunakan shunsin.
Naruto yang melihat Anbu itu menghilang secara tiba-tiba pun membulatkan kedua matanya lebar karena kagum.
"Whoa.. lihat Jii-san! Anbu tadi bisa menghilang dalam sekejap! Ajarkan Aku juga jurus itu!" Teriak Naruto dengan semangat.
Hiruzen yang melihat semangat Naruto hanya tersenyum tipis. "Nanti akan Jiji ajarkan. Tapi bukannya besok Kau harus mengikuti Ujian Genin untuk lulus?Jii-san janji akan mengajarkannya nanti, tapi sekarang bukanlah waktunya. Jadi Kau harus berlatih lagi agar lebih kuat" Ucap Hiruzen menasihati dan mendapat anggukan kencang dari Naruto.
Hiruzen pun akhirnya menatap keempat bocah yang ternyata sudah berganti pakaian dan Hiruzen pun mengernyitkan dahinya bingung.
"Kapan kalian berganti pakaian? Setahuku tidak ada toilet diruangan ini? Aku bahkan tidak merasa pintu itu terbuka" Ucap Hiruzen dengan nada bingung.
"Well, kami berganti pakaian disini dan baru saja selesai" Ucap Hashirama sembari tersenyum lebar dan membuat Hiruzen menepuk jidatnya kencang. Bagaimana bisa mereka dengan pedenya berganti didepan orang tua sepertinya atau mungkin saja ada beberapa Anbu yang melihatnya juga tanpa sengaja? Untung saja Naruto mengajaknya bicara tadi.
"Baiklah..karena kupikir semua urusan sudah selesai, maka kalian bisa pulang dulu dan mungkin saja akan ada rapat council karena mereka pasti akan memanggil kalian besok. Kuharap kalian semua bisa mengerti." Ucap Hiruzen dan Ia mendapat anggukan dari Izuna dan Tobirama.
"Tentu saja ..tidak masalah.. lagipula jika mereka berani macam-macam, Aku akan kembali mengirim ultimatum khusus kepada mereka..hehehe.." Ucap Madara sembari tertawa jahat. Hashirama sweatdroped melihatnya. Kenapa Ia memiliki sahabat yang kelewat sadis seperti Madara?.
"Hei, Kau lupa ya kalau sebelum Kau menjadi asistenku, Kau juga sering mengirim ultimatum ke Konoha?" Tanya Hashirama dengan tatapan sweatdroped. Madara tiba-tiba menghentikan tawanya dan menatap Hashirama yang berada disampingnya.
"Er..tidak. Yang kuingat setelah Aku pingsan setelah kehabisan chakra setelah pertarungan besar kita 6 bulan yang lalu, Aku pingsan dan setelah sadar, Aku sudah ada dikamarku dengan Izuna disampingku" Ucap Madara dengan nada innocent dan tidak nyambung sama sekali dengan pertanyaan Hashirama.
Gubrak!
Hashirama terjengkang dengan tidak elitnya kelantai dan mendapat pertanyaan 'Ada Apa?' dari Madara.
Konoha Street.
.
Naruto berjalan ditengah-tengah keramaian Konoha bersama empat orang..err.. anak sebenarnya dua dari mereka adalah dua pendiri Konoha, seorang Hokage Kedua yang sepertinya belum sadar jika wajahnya dipahat di gunung dan seorang Kepala introgasi ( Di Konoha masa lalu, Izuna jadi kepala introgasi..hehe).
Mereka berlima berjalan dalam keheningan. Naruto berjalan sembari menundukan wajahnya karena suatu hal dan keempat anak dibelakangnya itu menyadari ada yang tidak beres dengan kawan baru mereka itu.
Madara mengamati sebenarnya apa yang terjadi dan kemudian Ia menyadarinya. Penduduk yang melihat mereka..atau sebenarnya kearah Naruto . Mereka memandang kawan barunya dengan tatapan menghina, jijik dan sebagainya. Dan Madara jadi teringat kalau Ia pernah mendapat tatapan seperti itu setelah 3 minggu sejak pertarungan besarnya dengan Hashirama.
"Naruto..Aku lapar. Apa Kau tahu tempat makan yang menjual makanan murah dan enak?" Tanya Tobirama mencoba memancing kegembiraan si pirang.
Naruto yang mendengarnya tiba-tiba menaikan kepalanya dan menatap keempat kawan barunya itu.
"Tentu saja. Ayo ikut Aku dattebayo!" Teriak Naruto sembari kembali berjalan dan memimpin mereka berempat.
"Hah? Datte-bayo?" Gumam Madara bingung. Hashirama yang mendengar gumaman sahabatnya itu hanya tersenyum tipis sembari menepuk pundaknya.
"Itu seperti akhiran. Biasanya beberapa anggota klan Uzumaki menggunakan kata-kata seperti itu untuk mengerem kecepatan bicara mereka. Mito-chan juga punya.." Ucap Hashirama, kemudian Ia berjalan kedepan mendahului Madara.
Setelah mendengar penjelasan dari Hashirama, Madara kembali berjalan mengikuti mereka.
Dan Ia baru saja mengambil langkah pertama dan kemudian langkah kedua. Namun sebelah kaki kanannya yang sebentar lagi akan menginjak bumi terhenti saat Ia mendengar sebuah teriakan dari kawan blondenya itu.
"Sudah sampai dattebayo!" Teriak Naruto kepada mereka semua.
Keempatnya hanya menatap cengo Naruto dan dalam waktu..
1 detik..
2 detik..
3 detik.. dan..
"APAAA!?" Teriak mereka berempat.
"Hah? Secepat itu? Aku bahkan baru mengambil langkah pertama!" Teriak Madara.
"Iya.. Tobi-nii menanyakannya tepat saat kita ada didepan restoran nomor satu di Konoha. Ichiraku Ramen Shop!" Teriak Naruto dan Ia pun memasuki kedai tersebut.
.
Didalam kedai tersebut, terlihat Naruto, Madara, Hashirama, Tobirama, Izuna dan seorang pria berompi Chunin yang sedang memakan ramen sembari menatap kelima anak di sampingnya.
"Wah.. Iruka-sensei! Kenapa Sensei tidak memberitahuku kalau Sensei ada disini?" Tanya Naruto dengan nada ceria seperti biasanya.
Iruka hanya tersenyum setelah menelan ramen yang tadi masih menunggu untuk ditelan didalam mulutnya.
"Tadi Aku sempat mencarimu untuk mentraktirmu, tapi Kau tidak terlihat dan bahkan Aku sudah menunggu selama satu jam di Apartemenmu. Jadi, karena menunggumu Aku jadi lapar dan akhirnya seperti yang Kau tahu.." Jelas Iruka sembari tersenyum.
"Souka..kalau begitu, Kau akan mentraktirku bukan? Kalau bisa, sekalian dengan teman-teman baruku ini." Ucap Naruto sembari menunjuk empat anak dibelakangnya.
Iruka hanya tersenyum tipis. Berterima kasihlah pada Kami-sama karena hari ini Ia baru saja mendapat gaji. Jadi mentraktir mereka bukanlah masalah.
"Hm.. kalau boleh tahu, siapa nama kalian?" Tanya Iruka yang penasaran.
Hashirama tersenyum sembari menunjukan deretan giginya kepada pria bernama Iruka itu.
"Biar Aku perkenalkan. Yang berambut putih adalah adik manisku, Tobirama Senju. Dibelakangnya adalah rival sekaligus asisten kesayanganku, Madara Uchiha dan dibelakangnya adalah si pria cantik bernama Izuna Uchiha. Dan Aku yang merupakan pria paling tampan seantero Konoha, namaku adalah Hashirama Senju!" Ucap Hashirama dengan semangat 45 dan membuat Iruka, Teuchi dan Ayame sweatdroped. Begitu juga dengan Naruto, Madara, Izuna dan Tobirama.
"Hoi, jangan terlalu pede dobe" Ucap Madara dengan nada sinis dan sweatdroped.
"Hashirama-nii, Aku ini laki-laki dan bukan perempuan, jadi kenapa Kau menyebutku cantik?" Tanya Izuna dengan innocent face yang membuat Madara ingin sekali mencubit pipi menggemaskan adiknya itu.
"Aniki., asal Kau tahu, Aku bukan gula. Jadi jangan memanggilku manis" Ucap Tobirama sembari meminum ocha yang sudah disiapkan oleh Ayame.
Hashirama sweatdropped ditempat. 'Aku bermaksud memuji mereka, tapi kenapa malah komplen?' Batin Hashirama.
Sementara Iruka yang sudah sembuh dari sweatdropednya pun mulai mengeluarkan keringat dingin saat kembali mengingat-ingat nama keempat anak itu.
'Tobirama Senju'
'Madara Uchiha'
'Izuna Uchiha'
Dan ..
"Hashirama Senju.." Gumam Iruka. Dan setelah sadar, Iruka pun membulatkan kedua bola matanya karena kaget.
"J-Jadi.. Kalian berdua adalah Hokage pertama dan Hokage Kedua?" Teriak Iruka kaget dan membuat Teuchi dan juga Ayame shock.
"Tentu saja..Eh..tunggu sebentar..siapa Hokage Kedua?" Tanya Hashirama.
Iruka hanya menunjuk Tobirama.
"Aku? Hokage Kedua?" Tanya Tobirama. Iruka menepuk jidatnya sendiri. "Memangnya kalian tidak memperhatikan gunung pahatan wajah Hokage?" Tanya Iruka.
"Er..tidak..Aku punya urusan sendiri yang harus dipikirkan" JawabTobirama.
"Dan Aku tadi masih berdebat dengan Madara soal pakaian kami yang tadi terlalu kebesaran" Sambung Hashirama dengan nadainnocent. Buat apa ikut-ikutan nyambung coba?.
Well.. Iruka hanya menepuk jidatnya kembali dan mungkin ini adalah hari berlegenda baginya karena bisa mentraktir dua orang Hokage dan juga pemimpin sekaligus leluhur terkuat klan Uchiha.
Sembari makan, Iruka diceritakan oleh Hashirama dan Izuna secara bergantian tentang bagaimana mereka bisa sampai disini. Teuchi maupun Ayame ikut mendengarkan, sementara Naruto tengah berbincang dengan Madara dan Tobirama tentang bagaimana Konoha bisa terbentuk.
"Eh..tapi dari buku yang kubaca diperpustakaan Konoha-.."
"Di buku itu, kami hanya menulis sebagian dari cerita asli tentang berdirinya Konoha. Tidak mungkin bukan kalau kami harus membeberkan semuanya?" Ucap Tobirama sembari menaruh sumpitnya karena sudah selesai makan.
"Hm..si rambut putih benar. Lagipula, sekarang ini hanya Kau, atau mungkin 3 orang disana, jika mereka mendengarkan cerita kita dan juga Hokage Ketiga yang tahu tentang cerita asli dari berdirinya Konoha." Ucap Madara yang sedang meminu ochanya.
"Hehe.." Tiba-tiba Naruto tertawa sendiri dan membuat keduanya bingung.
"Hoi..kenapa Kau tertawa sendiri hah?" Tanya Madara.
"Yah..Aku tidak menyangka jika pertemuanmu dengan Hashirama-nii sangat lucu..hehe" Ucap Naruto.
Madara hanya mendengus sembari mengerucutkan bibirnya sembari melipat kedua tangannya didepan dadanya. Namun tiba-tiba Ia teringat sesuatu.
"Oh ya..Aku ingin tahu. Kenapa orang-orang melihatmu dengan tatapan seperti itu, Naru?" Tanya Madara. Naruto tersentak kaget mendengarnya. Namun kemudian Ia menatap Madara dengan tatapan sedih.
"Aku..sebenarnya Aku sendiri juga tidak tahu." Ucap Naruto. Seketika suasana hening karena tidak ada yang membuka suara. Hashirama, Izuna dan ketiga orang dewasa yang baru selesai mendengar cerita dari Hashirama dan Izuna ikut mendengar cerita Naruto.
"Jujur saja.." Naruto kembali melanjutkan bicaranya. "Mereka sudah membenciku sejak Aku lahir. Mereka selalu mengejarku dan melakukan berbagai percobaan pembunuhan kepadaku dan sebelum usiaku menginjak 7 tahun saat itu, Aku hampir setiap hari bolak-balik rumah sakit. Dan diumurku yang ketujuh, Aku masuk Akademi dan akhirnya Aku bertemu Iruka-sensei. Dan setelahnya, Aku menganggapnya seperti Kakak kandungku sendiri karena setelah Hiruzen-jiji, Teuchi-jiji dan Ayame-nee, dia adalah orang keempat yang peduli padaku.." Jelas Naruto.
Madara mengangguk mendengarnya. "Kau bilang keempat? Jadi, kupikir masih ada orang lain lagi?" Tanya mantan pemimpin klan Uchiha itu.
Naruto mengangguk. "Kakashi Hatake. Dia adalah Anbu yang menjagaku sejak umurku 7 tahun dan Ia juga kuanggap Kakakku sendiri. Dia juga bilang kalau Dia memiliki hubungan yang dekat dengan Ayahku. Tapi saat Aku tanya kepadanya tentang Ayahku, Ia menjawab lain kali Ia akan ceritakan semuanya saat Ia merasa waktunya sudah tepat.
Iruka hanya menunduk. Ia tahu apa-apa saja yang terjadi pada Naruto dan lagipula Ia sendiri juga menganggap Naruto seperti adik kandungnya sendiri.
"Lalu, kenapa para penduduk ingin membunuhmu Naru-chan?" Tanya Hashirama.
"Kau ini, semua orang Kau beri akhiran –chan. Kau pikir kita semua ini perempu-.."
"Ssshh.. suasananya sedang sedih sekarang..jadi jangan banyak bertanya Maddie.." Ucap Hashirama tanpa menyadari hawa membunuh telah menguar dari belakang tubuh rival abadinya.
TWITCH!
Dan juga, muncullah perempatan yang cukup banyak di kepala sang Uchiha itu yang membuat orang-orang didalam kedai Ichiraku menelan ludah.
'Pasti akan terjadi perang lagi'
'Aniki bodoh'
'Kedai Ichiraku akan menjadi lembah akhir yang kedua..'
BUAGH!
Madara meninju Hashirama sampai Hashirama terpental dari tempat duduknya dan terjungkir balik setelah dibogem oleh rival abadinya itu.
"SUDAH KUBILANG UNTUK TIDAK MEMANGGILKU DENGAN PANGGILAN ANEH SEPERTI ITU! KAU BENAR-BENAR MAU KULEDAKAN HAH?" Teriak Madara dari dalam kedai dan menatap Hashirama dengan tatapan beringas.
Mereka berenam yang melihatnya sweatdroped ditempat setelah melihat adegan tidak jelas Madara vs Hashirama.
Hashirama pun mengelap darah yang mengucur di sudut bibirnya.
"Uh..ayolah.. panggilan itu cocok untukmu.." Jawab Hashirama dari seberang sana.
Madara hanya menghela nafas panjang sebelum akhirnya kembali duduk dan meminta Naruto melanjutkan ceritanya.
"Lalu, kenapa para penduduk ingin membunuhku karena mereka menganggapku monster" Ucap Naruto.
"Monster?" Beo Izuna bingung.
"Entahlah, mereka memanggilku Kyuubi" Ucap Naruto dengan nada lesu. Sementara Madara dan Hashirama kembali teringat dengan pertarungan besar mereka dimana Madara menjadikan Kyuubi sebagai kuchiyosenya dan juga peliharaannya.
Sementara di dalam mindscape Naruto, Kyuubi hanya mendengus kecil.
"Huh.. sepertinya Dia sudah ingat. Sial sekali, kenapa Aku harus melihat dua orang yang paling kubenci disini? Mana mereka akan tinggal bersama Naruto. Nasibku sial sekali." Gerutu Kyuubi.
Real World..
"Jadi begitu ya.." Ucap Tobirama secara tiba-tiba. Dan membuat semua mata mengarah kepadanya.
"Begitu apanya Tobi-nii?" Tanya Naruto bingung.
"Mereka memanggilmu Kyuubi karena Kau adalah Jinchuriki dari Kyuubi" Ucap Tobirama dan membuat Naruto tersentak kaget dan membuat Iruka kaget juga karena Naruto mengetahui jati dirinya dari Tobirama. Yah..walaupun Tobirama sebenarnya juga tidak bersalah karena Ia juga baru datang dan tidak tahu kalau ada peraturan yang mengatakan agar tidak memberitahu Naruto tentang jati diri aslinya bahwa Ia adalah Jinchuriki.
"Jadi.. Aku memang monster seperti yang mereka katakan ya?" Gumam Naruto sedih.
Tep!
Hashirama menepuk pelan pundak Naruto. Entah sejak kapan Ia sudah berada didalam kedai itu lagi.
"Kau itu bukan monster. Kau itu Jinchuriki dan Istriku juga sebenarnya sama-sama Jinchuriki sepertimu lho" Ucap Hashirama mencoba menenangkan. Ah..akhirnya ada juga saat dimana Senju muda ini bersikap serius.
"B-Begitu ya?" Tanya Naruto yang rambutnya sedang dielus-elus Hashirama.
"Hei Tobi" Panggil Hashirama sembari mengusap pipinya yang baru saja dibogem oleh rival abadinya itu
"Hn?" Tanya Tobirama, namun dengan menggunakan gumaman ala klan Uchiha.
"Menurutmu Naruto itu agak mirip dengan Ita-chan tidak?" Tanya Hashirama. Tobirama yang mendengarnya hanya pun meneliti wajah Naruto dan sedikit sifat Naruto yang Ia ketahui.
"Iya dan tidak" Jawab Tobirama seadanya.
.
Naruto's Apartment..
Keempat anak itu melihat-lihat apartemen Naruto yang sebenarnya cukup kecil, namun masih bisa muat untuk mereka sempat melihat coretan-coretan di dinding disamping pintu apartemen Naruto dan hal itu membuatnya kesal karena mereka hanya bisa menghakimi Naruto tanpa tahu cerita aslinya.
"Ini dia apartemenku. Maaf ya jika tidak terlalu nyaman seperti rumah lama kalian." Ucap Naruto merendah.
Izuna yang mendengarnya tersenyum kecil. "Tidak apa-apa Naruto-kun. Lebih baik seperti ini daripada tinggal di kolong jembatan" Ucap Izuna sembari tertawa kecil dan Naruto hanya terkekeh mendengarnya.
Tiba-tiba Naruto teringat sesuatu. "Ah ya. Hashirama-nii." Panggil Naruto kepada Hashirama yang sedang menyiapkan futon baginya untuk tidur.
"Ada apa Otouto?" Tanya Hashirama. Naruto kemudian kembali bertanya. "Begini, besok Aku akan melaksanakan Ujian Genin di Akademi dan satu-satunya tekhnik yang belum kukuasai adalah Bunshin no jutsu. Apa Kau bisa mengajarkannya padaku?" Tanya Naruto. Hashirama yang mendengarnya kemudian terkekeh pelan.
"Naruto, ingat saat Tobirama bilang Kau adalah Jinchuriki?" Tanya Hashirama dan Naruto mengangguk.
"Karena Kau adalah Jinchuriki, maka otomatis Kau memiliki chakra yang lebih besar daripada shinobi normal lainnya. Dan Kau mirip denganku dan juga Madara karena kami berdua juga memiliki chakra dalam jumlah besar. Dan karena Kau Jinchuriki, jadi pastinya agak sulit bagimu untuk mengontrol chakra dalam menggunakan Bunshin no jutsu karena tekhnik itu harus memiliki pengendalian chakra. Jadi Aku pernah membuat jurus yang mirip seperti Bunshin no jutsu. Namanya adalah Kagebunshin no jutsu" Jelas Hashirama.
"Kagebunshin no jutsu?" Beo Naruto dan Hashirama kembali mengangguk.
"Iya..jurus itu kuciptakan khusus untukku sebenarnya saat itu karena chakra besar milikku. Jadi kupikir Aku akan mengajarinya padamu hari ini juga" Jelas Hashirama dan mata Naruto berbinar-binar.
"Benarkah itu Hashirama-nii? Yeay! Akhirnya! Jurus keren" Teriak Naruto senang.
"Oi Aniki, Kau yakin akan mengajarinya pada Naruto? Kau tahu bukan kalau jurusmu itu masuk dalam daftar jurus di gulungan terlarang?" Tanya Tobirama.
"Dan Kau pikir siapa pemilik gulungan itu Tobi-chan?" Tanya Hashirama sembari berkacak pinggang. Tobirama yang mendengarnya hanya menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
Izuna terlihat sedang merapikan scroll-scrollnya yang sebelumnya ada di kantong senjatanya.'Untung Aku selalu membawa kantong senjata' Batin Izuna sembari tersenyum. Sementara Izuna sibuk dengan scroll-scroll miliknya, Madara sibuk karena Ia sedang mandi.
'Ah..airnya segar..' Batin Madara sembari mengguyur badannya itu.
With Naruto and Hashirama.
"Kagebunshin no jutsu!" Ucap Naruto yang segera mencoba jutsunya setelah mendengar penjelasan dari Hashirama terlebih dulu.
POFF!
Muncullah 5 buah bunshin Naruto, namun dari wajahnya bunshin Naruto, mereka masih terlihat agak pucat.
POFF!
Naruto kembali menghilangkan bunshinnya. "Uh..gomen. Tadi Aku sedang memikirkan sesuatu Nii-san" Ucap Naruto.
"Tidak masalah. Kau bisa mencobanya lagi" Jawab Hashirama.
"Baiklah. Kagebunshin no Jutsu!" Teriak Naruto.
POFF!
Hashirama dan Tobirama tersenyum melihatnya. Naruto berhasil membuat 5 bunshin kembali dan sukses tanpa cacat sedikitpun.
"Dia memiliki banyak potensi Nii-san" Ucap Tobirama.
"Aku tahu itu. Mungkin jika Dia mau, kita bisa mengajarinya banyak hal nanti" Sahut Hashirama dan Ia mendapat anggukan dari adiknya itu.
Skip Time : Sehari setelah Ujian Genin.
Iruka terlihat berdiri didepan kelas sembari memegang berlembar-lembar kertas yang ada ditangan kanannya. Ia tersenyum melihat wajah ceria murid-muridnya yang sebentar lagi akan meninggalkan ruangan ini. Khususnya Naruto.
"Baiklah, sebelumnya Aku ucapkan selamat kepada kalian semua karena sudah berhasil melaksanakan ujian dengan baik kemarin. Jadi hari ini Aku akan mengumumkan anggota team kalian. Pertama Team 1…"
…
"Team 7 : Uchiha Sasuke, Haruno Sakura dan Uzumaki Naruto dengan Jounin pembimbing Hatake Kakashi. " Ucap Iruka.
3 jam kemudian…
"Mana Sensei baru kita itu hah? Ini sudah 3 jam dan kita harus menunggunya terus-menerus seperti ini?" Gerutu seorang gadis berambut pink. Naruto hanya mendesah lelah karena Sakura yang tidak ada hentinya mengoceh terus. Bisakah Ia tenang sedikit?.
Oh..dan kenapa Naruto bisa menjadi tenang seperti ini ? Itu semua adalah ajaran sesat dari Madara. Madara mengatakan kalau pria tidak boleh terlalu cerewet karena menurut Madara sendiri itu tidak bagus dan tidak keren. Dan dengan bodohnya, Naruto mempercayai saja perkataannya karena Ia teringat Sasuke yang pendiam dan selalu dikerubungi banyak gadis di Akademi.
Cklek!
Pintu terbuka dan menampakan seorang pria berambut silver yang terlihat menatap Team 7 dengan tatapan malas.
"Team 7, temui Aku diatap sekarang" Dan dengan itu, Ia menghilang dengan kepulan asap.
Flaschback : Sehari sebelum pembagian Team
HashiMada dan TobiIzu terlihat sedang duduk dengan santai disebuah bangku yang terbuat dari Mokuton milik Hashirama karena mereka tidak kebagian tempat duduk mengingat sesaknya ruang rapat council hari ini.
"Hm.. ruangan ini tidak berubah sama sekali sejak pertama kali Aku membangun gedung ini. Hiruzen, kenapa Kau tidak mempercantik ruangan ini saja? Misalkan tambahkan beberapa warna biru untuk cat dinding agar terlihat lebih santai dan rileks? Jangan warna crem seperti ini terus" Jelas Hashirama yang seketika menjadi ahli cat warna. Hiruzen hanya tersenyum kecil sementara yang lainnya hanya memasang ekspresi bingung.
Izuna yang melihatnya hanya tersenyum manis. "Kalian tidak perlu tegang seperti itu. Kami tidak menggigit kok" Celetuk Izuna dan membuat Inoichi tersenyum kecil. Mana ada seorang Uchiha yang memiliki ekspresi seperti itu? Ia tidak pernah menemuinya satu pun karena rata-rata anggota Uchiha yang pernah ditemuinya selalu berwajah datar.
"Jadi, apa yang ingin kalian bicarakan?" Tanya Madara dengan nada dingin. Oke. Jika yang satu ini sudah berbicara, para anggota council seperti Koharu dan Homura tidak akan berani bermulut pedas, apalagi Danzo karena disitu ada Hashirama sang Hokage pertama dan Tobirama sang Hokage Kedua dan Sensei mereka yang mengajarkan sopan santun kepada mereka.
"Begini, tiba-tiba Aku mendapat ide agar kalian berempat membentuk satu team khusus. Kupikir kalian tidak perlu Jounin pembimbing untuk membimbing kalian karena kalian semua sangat kuat." Ucap Hiruzen.
Madara yang mendengarnya pun menaikan kepalanya karena sebelumnya Ia menunduk dan merasa tidak tertarik untuk ikut dalam pembicaraan seperti ini. Apalagi dengan 3 orang tua yang Ia rasa akan jadi sangat menyebalkan.
"Sebuah team? Bolehkan kami yang menamainya?" Tanya Madara antusias. Hashirama kaget melihat keantusiasan Madara kali ini.
'Tumben sekali' Batin Hashirama. Izuna sebenarnya juga kaget melihat keantusiasan Madara. Namun Ia menunjukan ekspresinya hanya dengan tersenyum kecil.
"Tentu saja" Jawab Hiruzen. Hashirama tiba-tiba berdiri dari tempat duduknya.
"Bagaimana kalau Team Konoha?" Tanya Hashirama sembari menghadap kearah teman-teman dan adiknya.
"Tidak. Nama desa ini saja sudah Konoha, masa mau Konoha lagi?" Tanya Tobirama yang tidak terlalu setuju.
"Team Senju?"
"Disini ada Uchiha"
"Team Uchiha?"
"Kita Senju, Kau mau memakai nama Uchiha?."
"Hn, Aku tahu nama yang tepat!" Ucap Madara yang tiba-tiba berdiri
Hashirama dan yang lainnya menengok kearah Madara.
"Team Uchisen" Ucap Madara sembari menyeringai tipis.
"Uchisen?" Tanya Izuna. Madara mengangguk "Kepanjangannya adalah Uchiha dan Senju" Ucap Madara
Hashirama dan Tobirama mengangguk setuju.
"Baiklah, urusan team sudah selesai dan apalagi yang ingin Kau bicarakan?" Tanya Madara lagi.
"Kami ingin kalian berempat tinggal di Mansion khusus yang sudah kami siapkan kemarin untuk tempat tinggal kalian. Kami tidak ingin melihat kalian tinggal di tempat tinggalnya Naruto" Ucap Koharu dengan nada datar. Madara yang mendengar ucapan salah satu tetua bau tanah itu pun menjadi emosi. Dia pikir Dia siapa bisa mengatur dirinya?.
"Apa maksudmu tidak mengijinkan kami tinggal disana hah, nenek tua? Kau pikir Kau yang menemukan desa ini? Kami yang menemukan, membangun dan memberi nama desa ini dan Kau bukanlah apa-apa, jadi Kau tidak ada hak untuk mengatur kami!" Jelas Madara marah dengan sharingan aktif yang menatap tajam Koharu.
Koharu yang terpancing juga emosinya pun ikut membalas. Apakah Wanita ini tidak punya akal sehat karena berani berdebat dengan The Great Uchiha Madara?. Sementara itu, Hashirama, Tobirama dan Izuna hanya diam saja karena mereka bertiga tahu kalau Madara bisa mengatasi hal sekecil ini. Begitu juga dengan anggota lainnya.
"Karena dia adalah monster dan seharusnya orang-orang penting seperti kalian tidak tinggal dengan monster. Dan hanya Hashirama-sama yang menemukan desa ini. Uchiha hanya menerima perjanjian damai saat itu " Oke.. sepertinya Ia benar-benar tidak punya akal sehat. Hashirama yang mendengarnya tiba-tiba tertawa keras Tobirama hanya menatap tajam Koharu.
"Hahaha" Hashirama masih tertawa dan kali ini Madara juga ikut tertawa. Izuna pun masih dengan senyuman manis yang terpampang di wajah imutnya.
"Heh, bodoh. Jadi orang jangan sok tahu. Kau itu kan hanya mendapat sejarahnya dari guruakademimu dan Aku yakin Kau tidak pernah bertanya pada Jounin pembimbingmu bukan?" Ucap Madara sambil menyeringai kejam dan sadis dan saat itu juga, saat Ia menoleh kearah Tobirama, Ia mendapat anggukan dari Tobirama dan itu berarti kalau yang Ia katakan itu benar.
Hiruzen yang melihatnya hanya bisa senyam-senyum sendiri. Kapan lagi melihat para tetua tidak tahu diri seperti mereka kalah telak seperti ini?.
"Asal Kau tahu, Konoha adalah impianku dan Hashirama saat kami masih berada di era perang antar klan dan Uchiha tidak hanya menerima perjanjian damai dari klan Senju, tapi Aku dan Hashirama berniat untuk mewujudkan impian yang belum tercapai itu. Dan asal Kau tahu, Akulah orang yang memberi nama pada desa ini" Jelas Madara yang masih disertai oleh seringai kejamnya dan terlihatlah keringat dingin yang mengalir dari wajah wanita tua itu, namun Ia masih tetap keras kepala. Hah..kenapa hanya urusan kecil malah akhirnya jadi perdebatan seperti ini.
"Ah ya, satu lagi. Naruto Uzumaki itu bukan monster, tapi Ia telah menjadi adik kami dan anggota keluarga kami" Statement terakhir dari Madara membuat Koharu dan Danzo menggelemetukan giginya. Mereka berdua tidak percaya. Bocah iblis itu menjadi bagian keluarga dari empat orang ini?.
'Sial! Bocah itu sekarang seharusnya sudah menjadi senjata yang hebat untuk desa ini. Jika saja tidak ada keempat orang ini dan seandainya Hiruzen mengijinkanku saat itu, pasti semuanya tidak jadi kacau begini!' Rutuk pria berperban itu. Dan tanpa disadari olehnya, sedari tadi Madara sudah berkali-kali menatap kearahnya dan hal itu disadari oleh adiknya dan kedua Senju itu. Dan mereka yakin ada yang tidak beres karena mereka melihat tatapan benci yang Madara tujukan pada orang berperban itu.
"Jika tidak ada yang perlu diklarifikasi lagi, Aku akan keluar sekarang bersama teamku." Ucap Madara dingin dan kemudian bangkit dari posisi duduknya. Ia baru saja menonaktifkan sharingannya dan Hashirama menghilangkan keempat bangku-bangku yang terbuat dari jutsunya itu.
"Dan Hiruzen, bisakah Kau membuat kami melakukan misi berbarengan dengan Team Naruto nanti jika mereka melakukan misi Rank C? Kupikir itu akan menyenangkan" Ucap Madara santai kemudian melenggang kearah pintu keluar dari ruangan rapat Council.
"Kita pergi, Team Uchisen"Ucap Madara dan Ia hanya mendapatkan senyuman dari kedua temannya dan adiknya dibelakang.
Dijalan menuju training ground 44, Hashirama bertanya satu hal kepada Madara.
"Hei Madara" Panggil Hashirama sembari memasukan kedua tangannya kedalam saku celananya.
Madara yang sedang melamuni hasil observasinya tadi tentang kakek tua berperban itu pun langsung tersadar dari lamunannya dan kemudian menoleh kearah Hashirama.
"Apa?" Tanya Madara singkat.
"Apa yang Kau pikirkan tentang tempat ini, Madara?" Tanya Hashirama
Madara melirik kearah sahabatnya itu. Dan seutas senyuman kecil terukir di wajah tampannya.
"Aku cukup suka dengan tempat ini, tapi hanya menyukai beberapa orang saja dan mereka adalah yang peduli dengan Naruto." Ucap Madara. Hashirama tersenyum mendengar jawaban sahabatnya.
"Kau akan berusaha melindunginya seperti Kau berusaha melindungi Izuna-kun, bukan begitu Madara?" Tanya Hashirama lagi.
"Ya.. anak itu.. mengingatkanku pada adikku yang sudah meninggal saat Ia masih berumur 7 tahun" Ucap Madara dengan raut wajah sedih.
'Bahkan umur adiknya sama seperti saat Kawarama meninggal' Batin Hashirama yang ikut sedih juga saat mengingat kematian adiknya dulu saat era perang antar klan terjadi.
End of flashback..
To Be Continued..
Comments