Cerita Zombie : Zombie Is True! chapter 2
NEW UPDATE... CHAPTER 2
A/N: Sorry Kelamaan Update ya gan soalnya ane banyak ujian dan tugas maklum kelas 3 SMP, hehehe okay happy reading... sorry kalau pendek, anda boleh kasih saran dan kritik ke FACEBOOK ANE DISINI
Zombie “IS” True!
Title : Zombie Is True
Genre : Romance, Thriller(zombie), Adventure Survive
Rated : Teen (+14 Years Old)
Status :Chapter, Ongoing
Laungage: Bahasa Indonesia
A/N: Sorry Kelamaan Update ya gan soalnya ane banyak ujian dan tugas maklum kelas 3 SMP, hehehe okay happy reading... sorry kalau pendek, anda boleh kasih saran dan kritik ke FACEBOOK ANE DISINI
Zombie “IS” True!
Title : Zombie Is True
Genre : Romance, Thriller(zombie), Adventure Survive
Rated : Teen (+14 Years Old)
Status :Chapter, Ongoing
Laungage: Bahasa Indonesia
Chapter 2: SURVIVE!
Sebelumnya di Chap 1 :
“TUTUP Cepetan!” teriaknya
BRAKK… kututup dengan
keras gerbang itu dan kumasukan gembok ke slot nya sebelum berhasil menguncinya
dengan benar,tiba tiba saja “GROOAAARR”
“arrgghh…”
Oh aku belum mati,
seseorang menarik lenganku
“udah ga usah dikunci yang
penting ketutup, lagipula kayak lu ga tau wabah zombie aja!”mucap sesorang yang
menolongku, ia bernama Ari
“thanks bro”ucapku sambil
berdiri, Fauzan, Nico, Harry, dan beberapa siswa kelasku tealh keluar dari gang
kecil disamping sekolahku
“ke minimarket depan SDN
01” teriakku memberi petunjuk, mereka hanya mengangguk dan kemudian berlari
menuju minimarket yang kumaksudkan
Setibanya disana ada
seorang karyawan sedang membuka penutup besi bagian depan lalu membuka pintu
kacanya.
“Mas minggir!” teriak
fauzan sambil berlari
“ada apa sih?” tanyanya bingung
“mas mau hidup? Masuk
sini! ada zombie mas” ucap nico tak kalah panik
“ huh ada-ada aja yang
benar aja” ia menatap dengan tatapan tidak percaya
“ bro cepet masuk..
dibelakang zombie mulai berdatangan” ucapku yang baru datang bersama temannku
“ahh kalian ini, jangan
membuat ulah disini pergi san… aarrgggh” seekor zombie menggigit pundak seorang
karyawan minimarket itu
“udah bodo ahh…” aku
berlari kedalam minimarket menyusul teman-temanku
Srrakk…Ctlek.. Kututup dan
kukunci penutup besinya dan juga pintu kacanya.
“biar aman kita blok juga
yang ini, udah ayo bantuin gw mindahin lemari pendingin minuman itu” perintahku
pada yang lainnya
Wah ternyata berat juga
memindahkan showcase minuman itu
“kemungkinan kita bisa
bertahan disini untuk 3 – 7 hari kedepan, tetapi kita kekurangan pakaian
bersih” ucapku kemudian meneguk minuman bersoda dalam kaleng untuk mengurangi
rasa hausku
“cek dulu din tempat ini,
itu peraturan paling penting” usul fauzan padaku
“yah kayak di zombie land
ya hehehe”ucapku terkekeh
“ini bukan waktunya bercanda
hoi” ari menjitak kepalaku cukup keras
“adaw… sakit pea!” ringis
ku
“yaudah siapa yang mau
nemenin gw? Angkat tangan” tanyaku pada semuanya
Tidak ada satupun yang
mengangkat tangan, semua menatapku dengan tatapan = Lu aja sendiri!
“kampret lu semua..”
ucapku pasrah
“iya deh ayo gw temenin,
kasihan lu kalau ke makan zombie, nanti gw bilang apa ke nyokap lu?” sela ari
entah itu sindiran, atau memang berniat menolong.
“meski emang kemungkinan
disini tuh aman, cuma harus tetap mencari Jalan darurat” ucap Nico
“ya sudah lu cari sana, gw
capek mau makan dulu” perintah Harry dengan seenak jidat nya
Terlihat beberapa anak
cewek menangis mungkin mereka tak sanggup untuk menghadapi semua ini.
“cih… hei! Kalian kira
menangis menyelesaikan masalah? Apa kalian pikir bahwa ini hanya mimpi buruk
belaka? Ohh come on! Sadar! Hidup kalian tuh ditangan kalian sendiri!” Ucapku
sedikit geram kepada mereka
“mamah…” lirih anita yang
sedang ditenangkan oleh heru
“jangan pikirkan hal itu,
hal yang kupelajari dalam kondisi seperti ini adalah, jangan percaya pada orang
yang bukan merupakan teman survive, ataupun yang kau temukan dijalan, meski itu
orang tua mu kemungkinan mereka sudah terinfeksi, jika ingin mengajaknya
periksa terlebih dahulu, jika aman kita ajak, jika tidak… bunuh dia, siapapun
dia!” ucapku memberi sedikit tips untuk hidup didunia baru ini
Aku menghela nafas ,lalu
melihat kearah mereka, nampaknya mereka sangat mencermati omonganku barusan
“ayo ri, sweeping ke arah
gudang” ucapku mengajak ari
“yang lain, coba cari
saluran radio darurat, saluran TV darurat, atau coba cari info di Internet”
Ucap Ari memberi saran pada yang lainnya
Aku berjalan kebagian
gudang penyimpanan dan kantor di minimarket itu
Comments