Humor akatsuki
HI MINNA! *tereak pake toa kepsek*
OK, fanfic ini cuma fanfic ketidaksengajaan (?). Karena saya kehabisan ide, dan kebetulan nemplok humor di kepala saya! Ini fanfic saya di fandom Naruto loh~ Jadi mohon bimbingannya para senpai~
Salam kenal ya, panggil aja saya Violetta. Kalo di panggil 'Kiyoe' entar saya di bankai chara OC sendiri *lah kok malah curhat?*.
Title: Batal ke Ramayana.
Rate: K+ *kagak mau nambah dosa kalo ke rate M lagi #plakk!*.
Genre: Humor/Parody.
Disclaimer: Naruto © Masashi Kishimoto.
Batal ke Ramayana © Kiyoe Violetta Lemonberry
Warning: OOC, typo (s), aneh, gaje, RnR please!
"Gue duduk disini un!" seru seorang wanita, eh maksudnya seorang uke berambut pirang sambil menunjuk sebuah kursi yang terbuat dari tanah lempung dan terukir nama N*rdin M T*p.
"Tobi anak baik duduk disini!" seru seorang anak autis sambil mengambil kursi kuda-kudaannya *bukan kursi kali!*.
Sementara perebutan kursi itu, ada satu mahkluk yang malang nasibnya. Karena dia terpaksa duduk di tanah, tapi kayaknya mahkluk itu malah seneng duduk di tanah (baca: ZetPut dan ZeTem).
"DIAM KALIAN, KITA DISINI UNTUK RAPAT!" teriak seorang laki-laki yang banyak besi-besi yang sudah karatan menempel atau lebih tepatnya tumbuh seara alami -?-, dan ia berteriak dengan toa yang padahal masih ngutang tuh sama author.
Mendengar teriakan dari sang manusia besi atau lebih tepatnya ketua mereka, para mahkluk-mahkluk yang tadinya memperebutkan kursi akhirnya dengan gaya anak TK yang di baru di marahi gurunya mereka langsung duduk yang sangat teramat sangat amat *mulai deh lebaynya* manis. Bahkan, saking manisnya mereka duduk hampir mengalahkan manisnya lollipop Tobi yang sudah tak layak konsumsi.
"Bagus," kata sang ketua dengan seringainya yang membuat semua anggota langsung tepar karena melihat seringai yang naujubile jeleknya *di rennegan Pain*.
"Ketua, kita rapat apa un?" tanya seorang uke yang daritadi asyik berdandan dengan tanah lempungnya, Deidara.
"GUE TAU,PASTI RAPAT BUAT NYEBARIN ALIRAN DARAH, EH MAKSUDNYA ALIRAN DEWA JASHIN!" seru mahkluk yan tidak tahu bahwa ketika dia berseru, ia meneriaki telinga seorang bendahara yang naujubile pelitnya melebihi author -?-.
"EH LU SEENAKNYA AJA TEREAK-TEREAK DI TELINGA GUE, BAYAR DULU HUTANG LU!" teriak seorang laki-laki keturunan unta -?-, atau lebih tepatnya bendahara Akatsuki yang di beri gelar orang tepelit atau namanya bukan Kakuzu kalau dia tidak pelit.
Lalu di mulailah penagihan hutang rutin antara KakuHidan, para anggota yang melihat itu hanya diam. Karena itu sudah menjadi kegiatan rutin KakuHidan, para anggota udah maklum gitu loh~
"Kalian bisa diam gak un?" kata seorang mahkluk berambut kuning mirip banci *ataukah bukan mirip banci, mungkin banci beneran?* yang entah tidak diketahui jenis kelaminnya apa, apakah monokotil ataukah dikotil -?-. Bagi yang dapat menjawab silahkan hubungi RSJ terdekat sebelum penyakitnya menular ke hewan peliharaan Anda *bletak!*.
"Oh~ tidak bisa…~" kata Kakuzu dan Hidan dengan kompaknya menirukan gaya sang idola mereka, Susu kedeLe (SuLe).
"DIAM KALIAN, GUE CAPE NGITUNGIN KALIAN BERANTEM BEGO!" bentak seorang Lady Angel ataukah Lady Papers *author bingung ==a* sambil mencatat berapa kali Kakuzu dan Hidan berdebat seperti itu.
Adakah yang tau kenapa Lady Papers Akatsuki ini marah?
(Readers: Kagak ada!)
Karena terlalu bosan menunggu satu anggota yang tidak datang juga, Konan memutuskan untuk melakukan kegiatan rutinnya. Yaitu mencatat amal buruk -?- dari anggota, karena itulah Konan di juluki Lady Papers.
"BERITA BURUK!" seru seorang ikan darat yang baru saja datang dengan membawa kolam ikan gabus -?-nya yang tercinta.
Para anggota yang kaget pun langsung melakukan kesalahan teknis -?- pada kegiatan mereka.
Pain yang sedang membaca majalah bokep, majalah bokepnya langsung di lempar ke muka Deidara.
Deidara sedang membuat patung Dewa Jashin (niatnya sih buat ngejek Hidan) langsung terkena lemparan majalah bokep Pain di wajahnya, dan efeknya patung Dewa Jashin yang niatnya di kasih jerawat di hidungnya malah di kasih bisul di keteknya *hebat! Author tepuk tangan!*.
Konan yang sedang mencatat pertengkaran KakuHidan langsung mencatat tagihan listrik (?) 100 tahun lalu *Author sweatdrop =="*.
Tobi yang sedang ngemut lollipop, tiba-tiba malah ngemut krim anti keriput Itachi (?).
Itachi yang sedang mengoleskan anti keriputnya, malah ngolesin krim 'lolipop tak layak konsumsi'.
Zetsu yang sedang ngobrol dengan 'Nyai Siput' langsung ngobrol dengan, 'Jeng Cacing Pita (?)'.
KakuHidan yang sedang bertengkar tiba-tiba langsung berpelukan ala Dora (?).
"KISAME (un, senpai)!" marah semua anggota Akatsuki minus Kisame.
Sementara yang dimarahi hanya sibuk cengar-cengir gaje ala anak-anak yang baru mecahin barang kesayangan Kaa-sannya.
"Jadi inget waktu di marahin eneng hiu tawar," pikir Kisame yang mulai bernostalgia tentang masa lalunya yang suram bersama 'Eneng Hiu Tawarnya'.
Karena mengakibatkan kerusakan yang cukup sangat teramat sangat amat *plakk!*, akhirnya perabotan di dalam markas pun rusak. Kok bisa? Padahalkan Kisame cuma teriak aja?
"Aduh… jerawatnya hilang un, kenapa malah ada bisul di keteknya?" kata Deidara yang baru sadar ternyata patung DJ yang sengaja ia buat untuk mengejek Hidan ternyata malah di tumbuhi bisul di keteknya *bukannya lu sendiri yang buat? =="*.
Deidara lalu hanya asyik melihat keindahan (ralat!) kejelekkan patung DJ yang ia buat, bukannnya memperbaiki kejelekkan patung DJ itu. Deidara malah menambahkan benjol yang sebesar telur angsa di kepala patung DJ.
"Bagus nih un!" seru Deidara.
KakuHidan lalu sadar dengan posisi mereka, dan diam-diam Kakuzu ngorek-ngorek kantong Hidan buat nyari uang. Dan ternyata Kakuzu berhasil mendapatkan uang dari katong Kakuzu.
"YEY DAPET UANG LAGI!" seru Kakuzu girang ala Naruto yang baru saja mendapatkan ramen gratis (?).
Teriakan Kakuzu mempunyai dampak bagi Hidan, karena Kakuzu yang melepaskan pelukannya dan membuat Hidan jatuh terpental menindih Jeng Cacing Pitanya Zetsu.
"Tem, kita makan aja deh nih orang," kata Zetput.
"Yuk, tapi orang kayak dia pasti kecut rasanya," kata ZeTem.
"Iya juga sih, soalnya nih orang udah kadaluarsa," kata ZetPut.
"Mendingan gak usah di makan aja, daripada entar kita masuk rumah pohon," kata ZeTem.
Sementara ZetPut dan ZeTem memilih, ingin memakan Hidan atau tidak. Hidan yang rencananya jadi makanan ternyata masih tepar dengan keadaan mulut berbusa dan seperti habis terkena rabies saja. Tapi anehnya, teori yang menjelaskan bahwa Unta (baca: Kakuzu) bisa terkena rabies tidak ada. Apakah sejarah baru, yang berhasil di ungkap oleh sang penganut aliran Jashin ini? Entahlah, Author juga tidak tau.
Akhirnya setelah 5 hari melakukan kegiatan gaje yang tak ada ujungnya gara-gara kekagetan atas datang Kisame, dan suasan kembali normal. Deidara yang selama 5 hari ini sibuk menambahkan enjol dan bisul di patung DJ yang ia buat, kini ia asyik menambahkan jerawat dan pasukan(?) komedo di patung DJ.
"Ehm… karena perabotan markas rusak, kita harus membeli perabotan yang baru," kata Pain sok berwibawa.
"B…beli," kata Kakuzu bergidik ngeri karena mendengar kata yang paling ia benci yaitu 'beli atau membeli'.
"YEY… BESOK KITA BERBELANJA!" teriak Tobi girang.
"Besok kita ke Ramayana!" kata Pain dengan poker facenya, padahal di dalam hatinya 'yey ke Ramayana, bisa liat cewek-cewek yang pada bohai'.
Karena Kakuzu merasa posisi uang-uangnya terancam, akhirnya Kakuzu mencoba untuk menentang Pain. Tapi, sebelum Kakuzu menentang Pain ternyata Pain sudah mendeath glare Kakuzu engan mata rinnegannya *ih… serem o.0*.
"…." Kakuzu hanya diam sambil berkeringat dingin, dan keringat dingin mulai mebasahi keteknya. Dan membuat para anggota Akatsuki minus Kakuzu jijik.
Kiyoe (my OC): Bangga bener lu!
Hidan: Ya ampyuuuunnnnn… DJ!
OK, fanfic ini cuma fanfic ketidaksengajaan (?). Karena saya kehabisan ide, dan kebetulan nemplok humor di kepala saya! Ini fanfic saya di fandom Naruto loh~ Jadi mohon bimbingannya para senpai~
Salam kenal ya, panggil aja saya Violetta. Kalo di panggil 'Kiyoe' entar saya di bankai chara OC sendiri *lah kok malah curhat?*.
Title: Batal ke Ramayana.
Rate: K+ *kagak mau nambah dosa kalo ke rate M lagi #plakk!*.
Genre: Humor/Parody.
Disclaimer: Naruto © Masashi Kishimoto.
Batal ke Ramayana © Kiyoe Violetta Lemonberry
Warning: OOC, typo (s), aneh, gaje, RnR please!
\{o_~}/
Di
pagi yang hujan bahkan badai -?- terjadi di markas atau lebih tepatnya
gua peninggalan zaman Triasic -?-, terjadi badai yang sangat besar,
bahkan mengalahkan Tsun*mi di Jepang. Dan badai yang terjadi disini
adalah badai perebutan kursi, dan inilah badai perebutan kursinya…"Gue duduk disini un!" seru seorang wanita, eh maksudnya seorang uke berambut pirang sambil menunjuk sebuah kursi yang terbuat dari tanah lempung dan terukir nama N*rdin M T*p.
"Tobi anak baik duduk disini!" seru seorang anak autis sambil mengambil kursi kuda-kudaannya *bukan kursi kali!*.
Sementara perebutan kursi itu, ada satu mahkluk yang malang nasibnya. Karena dia terpaksa duduk di tanah, tapi kayaknya mahkluk itu malah seneng duduk di tanah (baca: ZetPut dan ZeTem).
"DIAM KALIAN, KITA DISINI UNTUK RAPAT!" teriak seorang laki-laki yang banyak besi-besi yang sudah karatan menempel atau lebih tepatnya tumbuh seara alami -?-, dan ia berteriak dengan toa yang padahal masih ngutang tuh sama author.
Mendengar teriakan dari sang manusia besi atau lebih tepatnya ketua mereka, para mahkluk-mahkluk yang tadinya memperebutkan kursi akhirnya dengan gaya anak TK yang di baru di marahi gurunya mereka langsung duduk yang sangat teramat sangat amat *mulai deh lebaynya* manis. Bahkan, saking manisnya mereka duduk hampir mengalahkan manisnya lollipop Tobi yang sudah tak layak konsumsi.
"Bagus," kata sang ketua dengan seringainya yang membuat semua anggota langsung tepar karena melihat seringai yang naujubile jeleknya *di rennegan Pain*.
"Ketua, kita rapat apa un?" tanya seorang uke yang daritadi asyik berdandan dengan tanah lempungnya, Deidara.
"GUE TAU,PASTI RAPAT BUAT NYEBARIN ALIRAN DARAH, EH MAKSUDNYA ALIRAN DEWA JASHIN!" seru mahkluk yan tidak tahu bahwa ketika dia berseru, ia meneriaki telinga seorang bendahara yang naujubile pelitnya melebihi author -?-.
"EH LU SEENAKNYA AJA TEREAK-TEREAK DI TELINGA GUE, BAYAR DULU HUTANG LU!" teriak seorang laki-laki keturunan unta -?-, atau lebih tepatnya bendahara Akatsuki yang di beri gelar orang tepelit atau namanya bukan Kakuzu kalau dia tidak pelit.
Lalu di mulailah penagihan hutang rutin antara KakuHidan, para anggota yang melihat itu hanya diam. Karena itu sudah menjadi kegiatan rutin KakuHidan, para anggota udah maklum gitu loh~
"Kalian bisa diam gak un?" kata seorang mahkluk berambut kuning mirip banci *ataukah bukan mirip banci, mungkin banci beneran?* yang entah tidak diketahui jenis kelaminnya apa, apakah monokotil ataukah dikotil -?-. Bagi yang dapat menjawab silahkan hubungi RSJ terdekat sebelum penyakitnya menular ke hewan peliharaan Anda *bletak!*.
"Oh~ tidak bisa…~" kata Kakuzu dan Hidan dengan kompaknya menirukan gaya sang idola mereka, Susu kedeLe (SuLe).
"DIAM KALIAN, GUE CAPE NGITUNGIN KALIAN BERANTEM BEGO!" bentak seorang Lady Angel ataukah Lady Papers *author bingung ==a* sambil mencatat berapa kali Kakuzu dan Hidan berdebat seperti itu.
Adakah yang tau kenapa Lady Papers Akatsuki ini marah?
(Readers: Kagak ada!)
Karena terlalu bosan menunggu satu anggota yang tidak datang juga, Konan memutuskan untuk melakukan kegiatan rutinnya. Yaitu mencatat amal buruk -?- dari anggota, karena itulah Konan di juluki Lady Papers.
"BERITA BURUK!" seru seorang ikan darat yang baru saja datang dengan membawa kolam ikan gabus -?-nya yang tercinta.
Para anggota yang kaget pun langsung melakukan kesalahan teknis -?- pada kegiatan mereka.
Pain yang sedang membaca majalah bokep, majalah bokepnya langsung di lempar ke muka Deidara.
Deidara sedang membuat patung Dewa Jashin (niatnya sih buat ngejek Hidan) langsung terkena lemparan majalah bokep Pain di wajahnya, dan efeknya patung Dewa Jashin yang niatnya di kasih jerawat di hidungnya malah di kasih bisul di keteknya *hebat! Author tepuk tangan!*.
Konan yang sedang mencatat pertengkaran KakuHidan langsung mencatat tagihan listrik (?) 100 tahun lalu *Author sweatdrop =="*.
Tobi yang sedang ngemut lollipop, tiba-tiba malah ngemut krim anti keriput Itachi (?).
Itachi yang sedang mengoleskan anti keriputnya, malah ngolesin krim 'lolipop tak layak konsumsi'.
Zetsu yang sedang ngobrol dengan 'Nyai Siput' langsung ngobrol dengan, 'Jeng Cacing Pita (?)'.
KakuHidan yang sedang bertengkar tiba-tiba langsung berpelukan ala Dora (?).
"KISAME (un, senpai)!" marah semua anggota Akatsuki minus Kisame.
Sementara yang dimarahi hanya sibuk cengar-cengir gaje ala anak-anak yang baru mecahin barang kesayangan Kaa-sannya.
"Jadi inget waktu di marahin eneng hiu tawar," pikir Kisame yang mulai bernostalgia tentang masa lalunya yang suram bersama 'Eneng Hiu Tawarnya'.
Karena mengakibatkan kerusakan yang cukup sangat teramat sangat amat *plakk!*, akhirnya perabotan di dalam markas pun rusak. Kok bisa? Padahalkan Kisame cuma teriak aja?
"Aduh… jerawatnya hilang un, kenapa malah ada bisul di keteknya?" kata Deidara yang baru sadar ternyata patung DJ yang sengaja ia buat untuk mengejek Hidan ternyata malah di tumbuhi bisul di keteknya *bukannya lu sendiri yang buat? =="*.
Deidara lalu hanya asyik melihat keindahan (ralat!) kejelekkan patung DJ yang ia buat, bukannnya memperbaiki kejelekkan patung DJ itu. Deidara malah menambahkan benjol yang sebesar telur angsa di kepala patung DJ.
"Bagus nih un!" seru Deidara.
KakuHidan lalu sadar dengan posisi mereka, dan diam-diam Kakuzu ngorek-ngorek kantong Hidan buat nyari uang. Dan ternyata Kakuzu berhasil mendapatkan uang dari katong Kakuzu.
"YEY DAPET UANG LAGI!" seru Kakuzu girang ala Naruto yang baru saja mendapatkan ramen gratis (?).
Teriakan Kakuzu mempunyai dampak bagi Hidan, karena Kakuzu yang melepaskan pelukannya dan membuat Hidan jatuh terpental menindih Jeng Cacing Pitanya Zetsu.
"Tem, kita makan aja deh nih orang," kata Zetput.
"Yuk, tapi orang kayak dia pasti kecut rasanya," kata ZeTem.
"Iya juga sih, soalnya nih orang udah kadaluarsa," kata ZetPut.
"Mendingan gak usah di makan aja, daripada entar kita masuk rumah pohon," kata ZeTem.
Sementara ZetPut dan ZeTem memilih, ingin memakan Hidan atau tidak. Hidan yang rencananya jadi makanan ternyata masih tepar dengan keadaan mulut berbusa dan seperti habis terkena rabies saja. Tapi anehnya, teori yang menjelaskan bahwa Unta (baca: Kakuzu) bisa terkena rabies tidak ada. Apakah sejarah baru, yang berhasil di ungkap oleh sang penganut aliran Jashin ini? Entahlah, Author juga tidak tau.
Akhirnya setelah 5 hari melakukan kegiatan gaje yang tak ada ujungnya gara-gara kekagetan atas datang Kisame, dan suasan kembali normal. Deidara yang selama 5 hari ini sibuk menambahkan enjol dan bisul di patung DJ yang ia buat, kini ia asyik menambahkan jerawat dan pasukan(?) komedo di patung DJ.
"Ehm… karena perabotan markas rusak, kita harus membeli perabotan yang baru," kata Pain sok berwibawa.
"B…beli," kata Kakuzu bergidik ngeri karena mendengar kata yang paling ia benci yaitu 'beli atau membeli'.
"YEY… BESOK KITA BERBELANJA!" teriak Tobi girang.
"Besok kita ke Ramayana!" kata Pain dengan poker facenya, padahal di dalam hatinya 'yey ke Ramayana, bisa liat cewek-cewek yang pada bohai'.
Karena Kakuzu merasa posisi uang-uangnya terancam, akhirnya Kakuzu mencoba untuk menentang Pain. Tapi, sebelum Kakuzu menentang Pain ternyata Pain sudah mendeath glare Kakuzu engan mata rinnegannya *ih… serem o.0*.
"…." Kakuzu hanya diam sambil berkeringat dingin, dan keringat dingin mulai mebasahi keteknya. Dan membuat para anggota Akatsuki minus Kakuzu jijik.
~*~*~*~ TBC ~*~*~*~
Violetta: Wkwkwkwk… akhirnya chapter 1 selesai!Kiyoe (my OC): Bangga bener lu!
Hidan: Ya ampyuuuunnnnn… DJ!
Comments